TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ketiga tersangka tragedi susur sungai saat ini tengah ditangani oleh aparat kepolisian.
Tiga tersangka tersebut tak lain adalah seorang guru yang juga pembina Pramuka di SMPN 1 Turi Sleman, Yogyakarta.
Seperti yang diberitakan, tragedi susur sungai di Sungai Sempor Sleman telah menewaskan sebanyak 10 siswa SMPN 1 Turi.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (21/2/2020) lalu.
Kini polisi telah menahan tiga tersangka.
Namun, kini muncur kabar ada dugaan pelecehan aparat kepolisian kepada para tersangka.
Aparat kepolisian rupanya menggunduli tiga tersangka.
Tak hanya itu, para tersangka juga berjalan tanpa menggunakan alas kaki.
Hal itu mengundang keprihatinan dari sejumlah pihak.
Banyak yang menganggap hal tersebut tidak selayaknya dilakukan.
Tindak dugaan pelecehan tersebut, dinilai beberapa pihak sudah amat keterlaluan, karena menyamakan para guru tersebut, seolah sebagai pelaku kriminal.
Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat, Iwan Hermawan menyesalkan dugaan pelecehan oleh oknum petugas, harus diterima oleh para pahlawan tanpa tanda jasa.
Sehingga akibat perbuatan itu, kini menimbulkan gejolak di masyarakat, khususnya para guru yang merasa geram dan keberatan dengan sikap arogansi dari aparat penegak hukum.
Bahkan menurutnya, saat ini sejumlah guru di tanah air tengah merencanakan untuk menggelar aksi solidaritas dengan turun kejalan di wilayah masing-masing.
Aksi solidaritas itu, selain memberikan dukungan moril bagi ketiga guru tersebut, sekaligus meminta Kapolri menindak para pelaku pelecahan terhadap profesi guru.