Perkataan Walkot Depok soal Pasien Corona Disorot, Disebut Rugikan Warga, Ada yang Tak Boleh Ngantor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Depok Mohammad Idris.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pernyataan Wali Kota Depok, Mohammad Idris soal pasien virus corona menjadi sorotan banyak pihak.

Apa yang dikatakan Mohammad Idris mengenai pasien virus corona dianggap merugikan warga di lingkungan pasien.

Sebelumnya, beredar informasi tentang data pribadi dua pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Data pribadi terduga pasien virus corona menyebar luas di dunia maya.

Informasi secara detail tentang identitas pasien beredar lewat pesan di grup WhatsApp Messenger.

Dalam pesan yang beredar, tercantum jelas alamat kedua pasien secara kronologi mereka tertular virus tersebut.

Data pribadi pasien yang seharusnya dilindungi, justru malah beredar di publik.

Mengenai hal itu, pasien pun merasa shock.

Tak hanya itu, para tetangganya juga ikut terkena imbas.

Dalam acara Mata Najwa, Selasa (4/3/2020) malam, hal itu diungkap Anis Hidayah tetangga pasien 01 dan 02.

"Pasien sama terkejutnya dengan warga Indonesia yang mendengar soal kabar warga Indonesia yang diduga kena Virus Corona dan yang paling membuat shock data privasi keluarga itu dibeberkan di umum dan stament otoritas dari A-Z itu beda semua dan semua menyakitkan bagi pasien, lingkungan tempat tinggal," jelas Anis yang hadir di acara Mata Najwa yang mengulas tema "Melawan Corona".

Moeldoko Tanggapi Beda Singapura & Indonesia dalam Mencegah Corona, Najwa Shihab Ungkap Harapan Ini

Anis ungkapkan akibat peryataan Wali Kota Depok membuat warga perumahan jadi rugi.

"Apalagi Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan warga yang tinggal di Perumahan Studio Alam Indah itu eksklusif, tidak saling kenal. Padahal kenyataannya tidak seperti itu."

"Lalu yang kedua Wali kota bilang di lingkungan kami habis ada tanam pohon di RW, padahal itu tidak benar. Kami hanya mengadakan acara pasar bumi karena di tempat kami ada komunitas organik dan menggelar pasar sahabat bumi."

"Bahkan nama dan alamat persis pasien disebutkan sang Wali Kota. Seharusnya kan data pasien dilindungi dan berlaku di semua negara. Tetapi begitu diumumkan oleh presiden semua datanya viral.

Halaman
1234