TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keluarga NF harus menerima akibat dari perbuatan anak mereka.
Para tetangga mengaku khawatir dan trauma atas kasus pembunuhan yang terjadi.
Dikabarkan, para tetangga tak mau berdekatan dengan keluarga NF.
Kasus remaja SMP yang bunuh anak kecil membuat heboh dan keluarganya disebut diusir dari desa, para tetangga akui khawatir dan trauma.
Kasus siswi SMP yang membunuh anak kecil tengah membuat gempar masyarakat.
Siswi dengan berinisial NF yang masih berusia 15 tahun dengan tega membunuh bocah berusia 6 tahun dengan inisial APA.
Kejadian tersebut terjadi di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
NF mengaku dirinya terinspirasi dengan film-film yang ditontonnya hingga nekat membunuh.
Setelah mengaku, dirinya tengah menjalani proses persidangan.
Sementara, keluarga NF harus menanggung malu serta akibat dari perbuatan sang anak.
Kepolisian turut memanggil orang tua NF dan orang tua korban untuk mendapatkan kesaksian mengenai kebiasaan pelaku.
Sementara itu, rencananya psikologi NF akan diperiksa oleh seorang psikolog untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam kasus ini.
Di sisi lain, tetangga pelaku dan korban mengaku masih trauma dengan kejadian yang terjadi di sekitar rumah mereka yaitu di Sawah Karang, Jakarta Pusat.
Belum juga usai kasus ini, orang tua pelaku harus mengalami nasib yang menyedihkan.
Pasalnya para tetangga mengaku khawatir dan trauma sehingga meminta ayah dan ibu pelaku untuk pindah rumah.
Dikutip dari Tribunjakarta.com, tetangga sekitar keluraga NF yang tidak ingin disebutkan namanya ini memiliki trauma yang mendalam pascainsiden tersebut.
"Warga di sini pada trauma lah. Kami minta keluarga NF untuk pindah rumah saja," kata SF, di area kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh tetangga NF yang lain, mereka mengaku enggan melihat NF dan keluarganya lagi.
"Mendingan pindah rumah kalau saya mah. Daripada warga pada tidak senang dengan dia (NF)," kata BN (41).
Namun, tidak semua tetangga NF berkata demikian, ada salah satu tetangga NF yang justru mengatakan tidak perlu membenci NF dan keluarganya.
"Kalau saya mah sebagai manusia, ya harus saling maaf-an. Kalau benci, tidak baik," ujar NM (35).
Sementara itu, kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian agar dapat mengambil tindakan yang benar, hal ini terkait usia pelaku yang masih berada di bawah umur.
Dilansir dari Kompas.com kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian agar dapat mengambil tindakan yang benar, hal ini terkait usia pelaku yang masih berada di bawah umur.
(Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul Anaknya Tega Bunuh Bocah 6 Tahun Gegara Terinspirasi Film Horor, Keluarga NF Diusir Tetangga dari Kampung: Kami Semua Trauma!
Periksa Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun, Dokter Ungkap Respon Pelaku, 'Menjawab dengan Tenang'
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Siswi SMP berinisial NF (15) yang membunuh bocah berusia 6 tahun yakni APA, menjalani pemeriksaan kejiwaan oleh dokter.
Dokter Riana yang ikut memeriksa kondisi kejiwaan NF pun membeberkan respon pelaku ketika menjalani pemeriksaan.
Pihak kedokteran juga mengurai hasil analisis pemeriksaan terhadap NF.
Seperti yang ramai diberitakan, NF menjadi sorotan lantaran tega membunuh bocah berusia 6 tahun berinisial APA.
NF nekat menghabisi nyawa APA di rumahnya di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis 5 Maret 2020.
Setelah membunuh, NF menyimpan mayat korban dalam lemari pakaian di rumahnya.
Keesokan harinya, NF menyerahkan diri ke kantor polisi.
Di depan polisi, NF secara terang-terangan mengaku telah membunuh bocah berusia 6 tahun tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, cara yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban terbilang sadis.
NF mengaku menghabisi nyawa korban dengan cara menenggelamkan kepala korban ke bak mandi berisi air.
Pelaku pun langsung mengikat korban berinisial APA dan menyembunyikannya di dalam lemari pakaian di kamarnya.
• Reaksi Siswi SMP Setelah Membunuh Bocah 6 Tahun, Tenang & Sibuk Main Ponsel, Sempat Update Status
• Tetangga Ungkap Perubahan Perilaku Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun, Ayah Korban Tak Curiga
Kasus pembunuhan oleh siswi SMP ini pun kini tengah diproses pihak kepolisian Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Proses hukum yang tengah dijalani oleh pelaku sampai pada tahap pemeriksaan kejiwaan.
Kemarin, Senin (9/3/2020), NF diperiksa kejiwaannya oleh tim dokter.
Yakni tergantung pada gejala apa yang hendak dipastikan dokter psikiatri jiwa forensik RS Polri Kramat Jati terhadap NF.
"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," ujar dr. Rianna.
Jumlah dokter ahli yang terlibat dalam observasi selama maksimal 14 hari kerja disebut dr. Rianna berkisar 10 orang.
Dia menuturkan wawancara mendalam yang dilakukan dokter psikiatri jiwa forensik tak sekedar wawancara.
Tim dokter sudah menyusun pertanyaan terstruktur yang bertujuan 'mengorek' sosok ABG berstatus tersangka.
• Permintaan Ibu Kandung Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun, Ayah Korban: Tetap Ada Hukumannya
• Pakar Mikro Ekspresi Analisis Gambar Siswi SMP yang Bunuh Bocah, Frustasi, Dipaksa untuk Tahan
"Kalau wawancara psikiatri lebih terstruktur, ada hal-hal tertentu yang kita cari. Gejala-gejala tertentu," tuturnya.
Lebih lanjut dilansir dari tayangan wawancara TV One, dr. Rianna pun mengungkap perihal dialog yang ia lakukan ketika bertemu NF.
Dokter spesialis Kejiwaan RS Polri itu bercerita bahwa proses pemeriksaan terhadap NF masih dalam tahap awal.
Yakni dengan cara mengenalkan tim dokter kepada pelaku sebelum berdialog.
"Kita baru pemeriksaan tahap awal, baru pemeriksaan yang masih awal. Kita pendekatan antara dokter dan terperiksa atau pasien," ungkap dr.Rianna dilansir pada Selasa (10/3/2020).
Setelah memperkenalkan diri satu persatu, tim dokter pun berdialog dengan pelaku sesuai prosedur yang ada.
Namun saat proses pemeriksaan, tim dokter tidak serta merta bertub-tubi memberikan pertanyaan.
"Satu persatu (perkenalkan dokter ke pelaku). Kalau semuanya dikenalkan rame-rame belum tentu, anak ini kalau dikerubutin rame-rame kan enggak seperti itu, ya satu persatu membuat orang nyaman," pungkasnya.
Di pemeriksaan perdana ini, tim dokter hanya memberikan pertanyaan yang sifatnya masih awal.
Hal itu diharapkan bisa membuat pelaku terbuka kepada tim dokter.
• Terkuak 13 Gambar Siswi SMP Pembunuh Bocah, Berkali-kali Tulis Pesan Kebencian untuk Sang Ayah
• Deretan Curhat Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun, Ada Pesan Kebencian pada Ayah, Banyak Gambar Sedih
"(Pemeriksaan) awal ini tentu tidak semua kita tanyakan secara langsung ya, jadi perlahan-lahan. Karena pertanyaan yang bertubi-tubi juga membuat orang enggak nyaman. Jadi nanti dia kurang kooperatif," katanya lagi.
Terbukti, ketika diberi pertanyaan dan diajak berdialog oleh tim dokter, pelaku diakui masih mau menjawabnya dengan tenang.
dr. Rianna pun mengaku bahwa pelaku tampak kooperatif ketika kejiwaannya diperiksa.
"Sekarang sih masih kooperatif," imbuh dr. Rianna.
(TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bertemu Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun, Dokter Kejiwaan Ungkap Respon Pelaku saat Diajak Dialog