Hasil Temuan, Merokok Dapat Lebih Mudah Terjangkit Virus termasuk Covid-19, Ini Penjelasannya
Berdasarkan hasil temuan, merokok dapat meningkatkan resiko infeksi virus termasuk covid-19 atau virus corona.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berdasarkan hasil temuan, merokok dapat meningkatkan resiko infeksi virus termasuk covid-19 atau virus corona.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman, Amin Soebandrio.
Mengenai hasil temuan, perokok aktif akan cenderung mudah terinfeksi virus.
Hasil temuan tersebut yakni berdasarkan pernyataan WHO Indonesia.
WHO mengingatkan masyarakat mengenai kaitan antara Covid-19 dengan perilaku merokok.
Diungkapkan Amin Soebandrio, perokok beresiko tinggi menderita penyakit jantung dan penyakit pernafasan.
• Presiden Jokowi Akui Ada Informasi Virus Corona yang Tidak Diungkap ke Publik, Agar Tak Panik
• Pasien Positif Corona Meninggal di RSUD Moewardi Solo, Seminar di Bogor, Jasad Dibungkus Plastik
Keduanya itu merupakan faktor yang beresiko tinggi bisa mengembangkan penyakit parah atau Covid-19.
Beberapa temuan menyebutkan hubungan antara perokok dan karakteristik pasien terinfeksi Covid-19.
Salah satunya, literatur Yang Yang dkk, medRxiv, 2020.
"Perokok beresiko tinggi untuk penyakit jantung, dan penyakit pernafasan yang merupakan faktor resiko tinggi mengembangkan penyakit parah atau Covid-19,
oleh karena itu perokok di Indonesia beresiko tinggi," kata Amin mengutip pernyataan resmi WHO Indonesia, Jumat (13/3/2020).
Tak hanya WHO Indonesia, sekelompok peneliti dari Cina juga melakukan penelitian serupa.

Sekelompok peneliti dari Cina dengan beragam latar belakang institusi menyebutkan keparahan corona virus pada laki-laki di Cina lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Hal itu disebabkan karena laki-laki di Cina adalah perokok berat
Tak hanya itu dalam literatur Chinese Medical Journal 2020, Wei Liu, menyampaikan, sebanyak 78 pasien covid-19 dengan pneumonia selama 2 minggu perawatan ditemukan 11 pasien memburuk dan 67 pasien membaik, dengan 2,7 persen dari kelompok yang memburuk riwayat merokok.