Kisah 50 Anggota Medis yang Rawat Pasien Corona Dikarantina, Tak Bisa Pulang Takut Tulari Keluarga

Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi dokter terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Ke-12 pasien tersebut kini diisolasi di 10 ruangan khusus. 

Selama penanganan, tim medis tidak menjalankan aktivitas lain, hanya di rumah sakit dan wisma. Mereka tidak ke mana-mana.

“Istirahat, mandi, makan, dan tidur di wisma. Mereka kerja tiga shift, pagi, sore, dan malam secara bergantian,” tuturnya.

Pihak RSUD memberi tim medis asupan tambahan makanan gizi, snack, susu, hingga vitamin dosis tinggi agar stamina tetap terjaga.

“Mereka ujung tombak kita. Pejuang-pejuang kesehatan itu mereka yang ada di ruang isolasi,” jelas Edy.

Tim itu, kata Edy, dibentuk sejak adanya pasien diisolasi corona hingga terkonfirmasi positif di RSUD Kanujoso.

Rencananya, mereka dikarantina selama tiga pekan ke depan, sambil menunggu perkembangan kasus corona.

Ilustrasi virus corona. (pixabay.com)

“Kalau membaik, ya syukur. Kalau enggak, kita bentuk tim baru lagi ganti mereka, karena mereka pasti lelah,” tutur Edy.

Selain itu, kata Edy, tim medis yang dibentuk khusus penanganan pasien corona rencananya diberi insentif khusus.

Rencana tersebut sudah disampaikan ke Gubernur Kaltim dan mendapat persetujuan.

“Soal besaran nanti persetujuan Pak Gubernur,” jelasnya.

Lebih jauh, Edy meminta agar masyarakat tertib menjaga diri dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Dengan begitu, masyarakat bisa membantu menekan penyebaran virus corona di Kaltim.

“Jadi kami minta tolong masyarakat tetap di rumah. Jaga kebersihan. Kalau pasien melonjak, pasti tim medis kewalahan,” tutup Edy.

(Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Haru 50 Anggota Tim Medis yang Tangani Corona, Dikarantina dan Tak Bisa Bertemu Keluarga