Ultraviolet A umumnya adalah cahaya matahari yang ada di sekitar pukul setengah enam hingga jam tujuh pagi.
Tepatnya saat matahari mulai beranjak naik dan gelombang cahaya matahari sedang panjang.
Sedangkan, cahaya matahari atau sinar ultraviolet B merupakan gelombang cahaya yang pendek.
Inilah yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ultraviolet B bisa Anda dapatkan saat matahari naik yaitu sekitar jam 10 pagi.
Akan tetapi, Tan juga mengingatkan setidaknya hanya bisa berjemur badan sekitar 10-15 menit saja.
Selain itu, Tan juga mengingatkan bahwa cahaya matahari yang terbaik adalah yang menyinari tubuh secara langsung, bukan yang sekadar membuat Anda berkeringat.
Jadi usahakan kulit Anda mendapat sinar secara langsung.
Jika Anda menggunakan pakaian yang panjang dan menutup tubuh.
Sebaiknya carilah tempat yang baik, agar Anda bisa tidak mengenakan pakaian tertutup supaya sinar matahari langsung ke kulit tubuh Anda.
“Yang penting adalah berapa meter persegi kulit yang kena matahari. Makanya baiknya cari area yang di mana matahari bisa masuk,” kata dia.
Selain menghindari diri agar tidak terbakar sinar matahari, disarankan oleh Tan, berjemurlah dengan tengkurap.
Karena bidang kulit belakang yang mendapati cahaya matahari akan banyak.
Ultraviolet B bersamaan dengan kolesterol dalam tubuh akan membentuk vitamin D3 yang memang dibutuhkan oleh kulit, dan hanya dihasilkan oleh sinar matahari.
• Viral Kampanye Berjemur di Bawah Sinar Matahari untuk Lawan Corona, Dokter Paru Beberkan Manfaatnya
Melansir Kompas.com, Berjemur dan mendapatkan cahaya matahari pagi dipercaya membawa banyak manfaat bagi tubuh.