TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang dokter di Surabaya cerita awal mula dirinya tertular virus corona atau Covid-19.
Diungkapkan sang dokter, ia bisa tertular virus corona karena hal sepele yang dilakukan tidak sengaja oleh pasien.
Ia pun membagikan kisahnya.
Dokter tersebut bekerja di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Dokter Surabaya tersebut tertular corona dari pasien yang dirawatnya.
Ancaman virus corona memang nyata dan bisa menjangkit siapa saja.
• UPDATE Corona Dunia Rabu 25 Maret 2020: Covid-19 Menjalar 168 Negara, Ini Kabar Baik dan Buruknya
• Corona Merebak, Mengapa Makin Banyak Dokter Jadi Korban Meninggal? Pakar Ini Bongkar Penyebabnya
Bahkan tim medis pun juga turut terkena virus corona.
Seperti yang diketahui, jumlah korban yang positif virus corona terus meningkat di Indonesia.
Penyebaran yang semakin meningkat ini tentunya jangan dianggap remeh.
Terlebih penularan virus corona begitu cepat, bahkan bisa karena hal sepele.
Seperti yang dialami dokter di Surabaya ini.
Pengakuan Dokter di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini tak sengaja terjangkit VIrus Corona yang berasal dari pasien positif covid-19.
Iapun memberikan pengakuannya kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melalui video testimoni di Gedung Negara Grahadi, Selasa (24/3/2020).
Sosok Dokter tersebut adalah dr Markus PPDS Anastesi, dokter anastesi RSUD Dr Soetomo.
Diketahui Dokter Markus terkonfirmasi sebagai positif covid-19 setelah sempat berinteraksi dengan orang yang sebelumnya sudah positif covid-19.
Interaksinya sangat sederhana. Ia tak sengaja lewat di hadapan pasien positif VIrus Corona tersebut saat keluar dari kamar mandi, saat kebetulan pasien tersebut batuk dan dengan kondisi tanpa mengenakan masker.
"Saya dr Markus, saya PPDS anestesi RSUD Dr Soetomo.
Saya merupakan salah satu pasien covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.
Untuk itu saya ingin berterima kasih pada Gubernur Jatim beserta jajaranya melalui satgas covid-19 Jatim.
Juga pada guru-guru saya dari departemen anestesi RSUD Dr Soetomo, juga kepeda tim PINERE dan juga kepada dirut Soetomo yang telah membantu saya dan telah merawat saya dengan luar biasa sehingga saat ini saya boleh keluar rumah sakit.
Saya dinyatakan sembuh dari virus covid-19,” kata dr Markus dalam video yang ditayangkan di kesempatan jumpa pers tersebut.
• 3 Dokter & 1 Perawat di Indonesia Meninggal Diduga Terinfeksi Corona, Ini Deretan Faktanya
Ia mengatakan bahwa besar harapannya agar apa yang diupayakan bersama dalam Gugus Tugas tersebut bisa terlaksana seperti mengaktifkan RS Menur sebagai rumah sakit khusus untuk menangani covid-19 di Surabaya.
“Juga besar harapan saya segera dilakukan tes massal sehingga masyarakat boleh tahu boleh mempunyai tanggung jawab lebih jika dikatakan positif yaitu mereka akan isolasi diri di rumah dan tak menularkan ke orang lain,” tegasnya.
Ia juga meminta agar alat alat medis segera disiapkan untuk menghadapi infeksi yang mengarah ke gejala yang berat.
Juga yang tak kalah penting ia meminta masyarakat untuk bersama sama meningkatkan kesadaran untuk melakukan social distancing, yang menjaga diri dengan tidak ikut melakukan perkumpulan.
Dan menjaga diri melalui isolasi diri di rumah.
Hal ini dilakukan supaya tidak menyebarkan virus yang potensial berbahaya bagi orang tua atau orang memiliki banyak penyakit.
“Saya juga berharap kepada Gubernur Jawa Timur, juga satgas covid-19 untuk tidak lupa menyediakan rumah singgah buat kami, para tenaga medis supaya kami tidak khawatir ketika bekerja pulang dan membawa virus itu kemudian menulari keluarga kami," ungkapnya.
51 Positif VIrus Corona di Jatim
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan, bahwa kasus covid-19 di Jawa Timur kembali bertambah.
Per hari ini, Selasa (24/3/2020), total ada sebanyak 10 kasus tambahan untuk covid-19 positif.
Sehingga sampai malam ini ada sebanyak 51 kasus positif covid-19 di Jawa Timur.
Dari jumlah tersebut dua orang diantaranya meninggal.
“Sesuai dengan pengunuman pemerintah pusat, Jatim hari ini ini terkonfirmasi ada tambahan 10 positif covid-19,” ucapnya.
“Dari tambahan sepuluh kasus positif VIrus Corona tersebut tersebar di 5 Magetan, 2 di Surabaya, 2 di Sidoarjo, 1 Kota Malang.
Dengan tambahan 10 positif ini total di Jatim ada sejumlah 51,” imbuh Khofifah Indar Parawansa.
Selain tambahan kasus positif covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada tambahan menjadi 142 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) bertambah menjadi 2003 orang.
Data tersebut merupakan data update yang dilakukan hingga sore ini pukul 16.00 WIB.
“Berikutnya saya ingin sampaikan juga dari data ini ada dua pasien yang meninggal. Satu di Malang satu di Surabaya,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah bahwa ada peningkatan jumlah ODP dan PDP hal tersebut karena adanya penamambahan kasus dari tracing yang dilakukan secara cepat oleh Gugus Tugas Jatim.
Dikatakan Khofifah bahwa tidak semua ODP covid-19 tidak dirawat di rumah sakit. Melainkan ada yang melakukan isolasi secara mandiri.
Sedangkan yang PDP mereka sebagian besar dirawat di rumah sakit yang tersebar di Jawa Timur.
Terkait orang terkonfirmasi positif covid-19 yang meninggal dunia, dikatakan Ketua Gugus Tugas Kuratif Jatim Joni Wahyuhadi bahwa semuanya di atas 50 tahun.
• Daftar Insentif & Santuan Kematian Dokter dan Staf Medis Tangani Corona, Karena Risikonya Nyawa
“Kasus orang yang positif covid-19 dan meninggal dunia biasanya cepat meninggalnya karena ada sesuatu yang mendasari,” kata Joni.
Meski jumlah kasus positif VIrus Corona ( covid-19 ) di Jawa Timur bertambah menjadi 51 orang, dan dua orang meninggal dunia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan kabar baik, bahwa sebanyak 5 orang dari yang sudah terkonfirmasi positif VIrus Corona berhasil sembuh.
“Dari 51 pasien yang sudah positif, alhamdulillah ada lima dari mereka sudah terkonversi negarif artinya sudah mereka berlima sudah sembuh. Satu di Malang, dan 4 orang di Surabaya,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Insentif tenaga medis
Pemerintah sudah menentukan besaran insentif yang diberikan kepada tenaga kesehatan yang menangani VIrus Corona covid-19.
"Kemarin kita telah rapat dan telah diputuskan, sudah dihitung oleh Menkeu, diberikan insentif bulanan untuk tenaga medis," kata Jokowi usai meresmikan RS Darurat Virus Corona di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Presiden Jokowi lantas membeberkan besaran insentif untuk masing-masing tenaga medis.
Untuk Dokter spesialis Rp 15 juta, Dokter umum/dokter gigi Rp 10 juta, bidan atau perawat Rp 7,5 juta, dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta.
Selain itu, akan ada santunan kematian sebesar Rp 300 juta bagi tenaga medis yang meninggal karena tertular Virus Corona.
Kendati demikian, insentif hingga santunan kematian ini hanya berlaku di daerah yang sudah menyatakan tanggap darurat.
"Ini untuk daerah yang tanggap darurat," kata Jokowi. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Pengakuan Dokter di Surabaya Tertular Virus Corona Karena Hal Sepele Tak Disengaja Pasien Covid-19