"Kalau memang saya mau membunuhnya, mungkin sebelum dia lahir saja.
Tapi saya ibunya, saya sangat menyayanginya, itu cuma karena saya kesal saja.
Saya memukulnya tidak kuat di bagian bahu, tapi piringnya tipis, jadi pecah dan kena bahunya, saya menyesal," tambahnya kepada petugas.
LN mengakui, sempat berusaha membawa buah hatinya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Namun, karena diduga kehabisan darah, nyawa korban tak bisa diselamatkan.
"Saya berusaha agar anak saya bisa diselamatkan, tapi setelah sampai di rumah sakit dia meninggal," pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muaraenim AKP Dwi Satya Arian membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Tersangka sudah kita amankan guna pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa satu buah pecahan piring beling bening, satu lembar celana dalam, dan satu bantal yang berlumuran darah.
Dilaporkan sang nenek
Dari informasi yang diperoleh, peristiwa memilukan tersebut terjadi pada Jumat (25/3/2020) sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat itu, pelaku sedang menyuapi anak semata wayangnya NR. Setelah diambilkan nasi dan disuapi berkali-kali, NR tidak mau makan. Namun, sang ibu masih membujuknya.
Lalu, setelah NR tak segera menuruti kemauan pelaku, LN pun emosi dan memukulkan piring kaca yang berisi nasi ke arah bahu korban.
Piring pun pecah dan pecahannya pun melukai bahu korban. Melihat hal tersebut, sang ibu panik dan langsung menggendong korban, lalu membawa korban ke bidan desa.
Kemudian, korban dirujuk ke puskesmas dan kemudian dibawa ke RS HM Rabain Muaraenim. Saat itu, sang suami masih bekerja menyadap karet di kebun.