Stafsus Milenial Jokowi Tuai Kontroversi & Didesak Mundur, Ini 3 Perusahaan yang Mereka Pimpin
Tiga perusahaan staf khusus milenial Presiden Jokowi ini tersandung kontroversi. Dua diantaranya mundur dari jabatan.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tak banyak disorot sejak dilantik, staf khusus milenial Presiden Jokowi kini justru sedang ramai diperbincangkan.
Dua nama stafsus yang kini tengah menjadi sorotan yakni Andi Taufan dan Adamas Belva.
Seperti yang diketahui, setelah melantik para menteri, Presiden Jokowi juga melantik staf khusus milenial pada bulan November 2019 lalu.
Para stafsus milenial Presiden Jokowi ini merupakan jajaran CEO muda dengan prestasi yang cukup membanggakan.
Namun belakangan ini mereka justru menjadi sorotan lantaran tersandung beberapa kontroversi.
Posisi dan tugas mereka sebagai stafsus milenial presiden pun dipersoalkan oleh publlik.
• 5 Fakta Pengunduran Diri Belva Devara dari Staf Khusus Presiden, Reaksi Jokowi Hingga Awal Polemik
• Kisah Andi Taufan Garuda Putra Staf Khusus Presiden, Beri Modal Usaha Untuk Ibu-ibu Desa Terpencil

Bahkan beberapa polemik yang muncul juga melibatkan perusahaan-perusahaan milik mereka.
Terkait beberapa kontroversi yang ramai diperbincangkan, dua stafsus milenial Presiden Jokowi pun menuai kritik.
Mereka juga didesak oleh publik agar mundur dari jabatan masing-masing.
1. PT Amartha Mikro Fintek (Amartha)

Staf Khusus Jokowi bidang Bidang Ekonomi dan Keuangan, Andi Taufan Garuda Putra, mendapatkan teguran keras dari Istana terkait surat berkop Sekretariat Kabinet (Setkab) yang dikirimkan ke camat seluruh Indonesia.
Taufan meminta bantuan para camat agar bisa membantu perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), dalam edukasi lapangan ke masyarakat desa dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) Puskesmas.
Relawan Desa Lawan Covid-19 sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
• Jadi Pengusaha Muda & Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung Pernah Rugi Rp 800 Juta, Ini Pengakuannya
• Adamas Belva Syah Devara Mundur dari Stafsus Presiden Milenial, Pihak Istana: Jokowi Sudah Menerima
Publik menilai langkah Taufan berbau konflik kepentingan lantaran dianggap menggunakan jabatannya untuk memperlancar perusahaannya dalam program tersebut.
Belakangan, Taufan akhirnya meminta maaf kepada publik atas suratnya ke para camat tersebut.