Pilihan tersebut diambil saat pemerintah memperpanjang masa belajar di rumah dan ia kesulitan menghubungi wali murid untuk menginformasikan hal tersebut.
"Ketika saya hubungi wali murid, ada yang merespons dan ada yang tidak. Yang merespons, kebetulan wali murid sedang tidak beraktivitas. Sedangkan yang tidak merespons, ternyata bekerja sebagai buruh tani karena sekarang musim panen padi," ujar Avan saat dihubungi, Sabtu (18/4/2020).
"Akhirnya saya putuskan mendatangi rumah mereka satu-satu. Saya didik mereka, saya bawa berbagai macam buku agar dibaca dan dipelajari oleh murid-murid," ujar Avan.
Untuk datang ke rumah 20 siswanya, terkadang Avan harus jalan kaki karena jaluarnya tak bisa dilewati motor.
• Murid Tak Punya Smartphone, Ini Kisah Viral Guru Avan Datangi Rumah Siswa di Tengah Wabah Corona
• Guru Malah Gelar Arisan Saat Siswa Diliburkan karena Corona, Jubir Presiden Ikut Beri Tanggapan
"Kalau turun hujan, jalannya berlumpur. Jadi saya jalan kaki dan motor saya titipkan di rumah warga," katanya.
Ia mengatakan datang ke rumah muridnya adalah inisiatif pribadinya dan bukan tuntutan pihsak sekolah.
Hal yang menyentuh bagi Avan adalah saat salah wali muridnya hendak membeli ponsel agar anaknya bisa mengerjakan tugas online dari gurunya.
Namun hal tersebut dicegah oleh Avan, karena ponsel itu akan dibeli dengan cara berutang.
"Saya larang wali murid ganti handphone yang tanpa internet ke smartphone. Apalagi dia mau utang dulu. Ini memilukan bagi saya sehingga saya memilih datangi murid-murid," ungkap guru yang sudah banyak menulis buku cerita anak ini.
Di Garut, Guru Ujang keliling 6 kampung
Ujang Setiawan Firdaus, guru kelas V di SDN Purbayani 1 Kecamatan Caringin rela berkeliling dan mendatangi rumah siswa agar para murid bisa tetap belajar seperti biasa di tengah pandemi corona.
Ujang mengajar siswa kelas V yang berjumlah 45 orang.
Setiap hari, Ujang mendatangi siswa di rumahnya untuk bisa bertemu, mengajar materi pelajaran, dan memberi tugas atas inisiatif sendiri.
“Jadi kalau di satu kampung ada dua orang, mereka dikumpulkan di rumah salah satu siswa yang orangtuanya siap dan rumahnya cukup luas,” kata Ujang.
Menurut Ujang, semua muridnya tersebar di 6 kampung yang ada di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin.