Anies Baswedan Ungkap Kebingungan Soal Data Kasus Covid-19 di Jakarta, Minta Kemenkes Transparan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta Kementerian Kesehatan RI untuk ltransparan terkait data kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta Kementerian Kesehatan RI untuk transparan terkait data kasus pasien positif Covid-19.
Anies Baswedan memprediksi jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta lebih besar dibanding yang disampaikan oleh pemerintah.
Anies juga menyoroti banyaknya warga di DKI yang meninggal saat pandemi Covid-19.
Mengenai hal ini, Anies Baswedan meminta Kemenkes untuk transparan.
Hal itu disampaikannya dalam wawancara bersama media Australia The Sydney Morning Herald dan The Age.
Diungkapkan Anies, transparansi data sangatlah penting.
• Anies Baswedan Perkirakan Kasus Corona di DKI Capai 40 Ribu, Hotman Paris Gemetar: Mana yang Benar?
• Dikritik Soal Bansos DKI, Anies Baswedan Akui Penyalurannya Memang Tak Sempurna, Ini Penyebabnya

Masyarakat bisa lebih waspada terhadap penyebaran Covid-19.
Masyarakat juga bisa lebih disiplin dan mematuhi aturan pemerintah.
Namun, diungkapkan Anies, sejak awal Kemenkes tidak pernah transparan dalam membeberkan data pasien positif Covid-19.
Menurutnya, Kemenkes tidak ingin membuat masyarakat panik.
Adapun, Anies mengaku sejak Januari hingga Februari 2020, Pemprov DKI Jakarta telah mendeteksi adanya kasus Covid-19 di Jakarta.
Namun, hasil yang disampaikan Kemenkes RI berbanding terbalik dengan laporan pemantauan Pemprov DKI.
Pasalnya, kala itu, Kemenkes RI mengumumkan belum ditemukan adanya kasus Covid-19 di Jakarta.

"Menurut kami, bersikap transparan dan menginformasikan (kepada masyarakat) mengenai apa yang harus dilakukan adalah cara memberikan rasa aman.
Namun, Kementerian Kesehatan mempunyai pandangan berbeda,