TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video.
Dalam video tersebut, terlihat sebuah proses evakuasi pasien dalam pengawasan ( PDP).
Sayangnya proses penjemputan tersebut sempat diwarnai kericuhan.
Pasalnya, pihak keluarga pasien dan warga sekitar menolak proses penjemputan yang dilakukan petugas yang terlihat mengenakan alat pelindung diri (APD).
Usut punya usut, peristiwa ini terjadi di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah pada Jumat (29/5/2020) sore.
Rekaman video yang memperlihatkan kericuhan proses evakuasi tersebut bahkan viral di media sosial setelah diunggah warganet.
• Profil Sandy Pradana, Artis Berusia 19 Tahun yang Viral Karena Disebut Telantarkan Anak Istri
• Viral Lagu Kekeyi Dituding Plagiat, Rinni Wulandari Penyanyi Aku Bukan Boneka Buka Suara
• VIRAL Sosok Shiloh, Anak Cewek Angelina Jolie & Brad Pitt, Wajah Ganteng Hingga Disangka Transgender
Di video viral yang beredar, terlihat warga terlihat mengepung mobil ambulans dan mengusir petugas.
“Woe woe, bale bale (balik), di sini seng ada corona,” teriak warga dalam video tersebut.
Mengenai hal ini, perangkat Desa Tamilouw, Rustandi Wailissa angkat bicara.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, ia pun membenarkan kejadian itu.
Dari informasi yang didapat, kasus itu bermula saat keluarga pasien dan warga merasa tidak nyaman dengan proses penjemputan yang dilakukan petugas karena menggunakan APD.
• POPULER Wakil Wali Kota Tangsel Minta Maaf Setelah Fotonya Langgar Protokol Kesehatan Viral
• POPULER Postingan FB Jual Sembako Bantuan Covid-19 Jadi Viral, Pelaku Curhat Harus Menafkahi Ibu
“Pihak keluarga ini keberatan dan menolak tim gugus tugas karena mereka datang dengan mengenakan APD lengkap."
"Jadi kelihatannya kurang nyaman, begitu menurut pandangan warga,” katanya.
Menurut dia, hal itu terjadi karena warga kurang mendapatkan edukasi yang baik terkait penanganan pasien corona.
Namun demikian, setelah diberikan penjelasan, akhirnya warga serta pihak keluarga menyadari dan mempersilakan pasien yang diketahui berinisial AT untuk dievakuasi petugas ke rumah sakit.
• Viral Postingan FB Jual Sembako Bantuan Covid-19, Pelaku Curhat Harus Menafkahi Ibu & Putus Sekolah
Secara terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Tengah Jenny Adijaya mengatakan, proses evakuasi terhadap pasien tersebut terpaksa dilakukan karena hasil rapid test menunjukkan reaktif Covid-19.