Menurut pengacaranya, sang istri begitu hancur mendengar kematian Floyd, yang memunculkan gelombang protes besar di seluruh AS.
Dalam keterangan tertulis Kantor Firma Hukum Sekula PLLC, Kellie secara resmi mengajukan cerai kepada sang suami, Derek Chauvin.
"Kellie Chauvin sangat sedih dengan kematian Floyd, dan menyampaikan dukacita kepada keluarga, dan mereka yang berkabung karena tragedi ini," ulas kantor hukum Sekula.
Kellie diketahui tidak mempunyai anak dari pernikahannya dengan polisi berusia 44 tahun itu, seperti dilansir CBS News Sabtu (30/5/2020).
"Dia meminta agar privasi anak, orangtuanya, dan keluarga besarnya dihormati, dan mereka tidak diganggu selama kondisi sulit ini," lanjut Sekula.
• Oknum Polisi di balik Kematian George Floyd Punya Banyak Catatan Buruk, Terlibat Insiden Penembakan
5. Pernah Bekerja Bersama di Sebuah Kelab
Mantan pemilik sebuah kelab di Minneapolis mengatakan kalau George Floyd dan polisi yang menginjak lehernya dengan lutut sebelum akhirnya dia tewas, Derek Chauvin, pernah bekerja sama sebagai penjaga keamanan di tempat bisnisnya sampai akhir tahun lalu.
Chauvin yang akhirnya dipecat sebagai polisi atas insiden itu, berdasarkan keterangan mantan pemilik kelab, Maya Santamaria, rupanya pernah direkrut oleh kelab El Nuevo Rodeo.
"Chauvin merupakan polisi diluar tugas dinasnya bersama dengan kami selama hampir 17 tahun kami membuka (bisnis)," Maya Santamaria mengatakan kepada KSTP-TV.
Dilansir Daily Mail, Santamaria merasa tidak yakin apakah kedua pria itu saling mengenal.
Karena, penjaga keamanan yang bertugas di sana sangat banyak termasuk yang sedang tidak bertugas di kelab pun ada.
• Sepak Terjang Derek Chauvin, Polisi yang Buat George Floyd Tewas karena Tindih Lehernya
Tapi, wanita itu mengungkapkan bahwa ada beberapa kesempatan baik Floyd mau pun Chauvin pernah sama-sama bekerja di sebuah acara kelab itu.
"Mereka pernah bekerja bersama dalam satu waktu, tapi Chauvin bekerja di luar, sementara para satpam (Floyd) di dalam."
Berdasarkan keterangan Santamaria, Chauvin memang tipikal polisi yang mudah naik pitam dan mudah bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.
"Dia kadang mudah marah dan tampak tegang," ungkapnya.
"Ketika ada perkelahian, dia menggunakan alat pukul dan semprotan lada kepada semua orang meski hal itu menurut saya tidak diperlukan."
Santamaria berandai-andai insiden kematian Floyd mungkin akan berbeda jika Chauvin menyadari itu Floyd, rekan kerjanya dulu di kelab.
• POPULER dari Detroit Hingga Atlanta, Ini 8 Daerah di Amerika yang Rusuh Karena Kematian George Floyd
"Bagaimana jika dia (Chauvin) berkata, 'Hey, Bung, kita pernah bekerja di tempat Maya bersama, ingat aku?" begitu ungkap Santamaria. (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Deretan Fakta Sosok Derek Chauvin, Polisi Pembunuh George Floyd: Dijerat Pasal Pembunuhan Berlapis.