Viral Video Asusila di Mobil Dinas PBB: Respon Sang Sekjen Hingga Ada 175 Skandal di Tahun 2019
Heboh video viral pasangan berhubungan intim di mobil dinas PBB, berikut respon sang sekjen hingga ada 175 skandal di tahun 2019.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video skandal asusila.
Bagaimana tidak, adegan tak senonoh tersebut dilakukan di mobil dinas PBB.
Walhasil, rekaman videonya tersebar luas dan jadi viral di dunia maya.
Melansir dari New York Post via Kompas.com, skandal seks ini terekam di salah satu mobil PBB di Tel Aviv, Israel.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang wanita berbaju merah duduk bersama seorang lelaki di kursi belakang mobil SUV putih.
Atap dan pintu mobil itu terlihat bertuliskan UN (United Nations) yang merupakan nama PBB dalam bahasa Inggris.
• Hotman Paris Komentari Berita Viral Tukang Bakso Ludahi Mangkuk Jualan, Singgung Protokol Kesehatan
• Viral Reaksi Ayu Dewi Saat Dengar Zumi Zola Akan Diceraikan Oleh Sherrin Tharia & Dibilang Karma
• VIRAL! Ini 6 Fakta Kasus Tukang Bakso Ludahi Mangkuk Pembeli, Kronologi hingga Terungkap Motifnya

Seorang penumpang lain duduk termenung di kursi depan, sedangkan pengemudinya tidak terekam kamera.
Dilihat dari bangunan-bangunan di video, lokasi kejadian tampaknya di HaYarkon Street, kawasan yang biasanya ramai pejalan kaki.
Kepada BBC, seorang pejabat PBB mengatakan bahwa orang-orang yang terekam kamera itu diyakini adalah staf organisasi penjaga perdamaian di Israel.
Ia menerangkan, orang-orang yang terekam video itu kemungkinan ditugaskan di Badan Pengawasan Gencatan Senjata PBB (UNTSO).
• Kisah Pilu 3 TKI: Dipecat Gara-gara Corona, Pulang Jalan Kaki dari Malaysia Hingga Tersesat di Hutan
Badan tersebut telah bertugas di sana sejak 1948.
"Kami terkejut dan sangat terganggu dengan apa yang dilihat di video ini," kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB.
"(Itu) berlawanan dengan semua yang kami upayakan dan telah dikerjakan untuk memberantas kesalahan staf PBB," tutur Dujarric.
Dujarric turut menyebut perilaku itu "menjijikkan".
Ia juga mengatakan bahwa penyelidikan atas masalah itu "sedang dilakukan secara cepat".