Kisah Malang Gadis 13 Tahun di Lampung: Minta Perlindungan Kasus Perkosaan Malah Dicabuli Petugas

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kisah malang menimpa NF, seorang gadis berusia 13 tahun. 

Ia merupakan korban pencabulan petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Lampung Timur.

Hingga kini, NF masih mengalami trauma atas kasus yang menimpanya tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Lampung, Theresia Sormin.

Theresia mendampingi korban yang menjalani pemeriksaan di Subdit IV Renakta Ditkrimum Polda Lampung.

"Masih (trauma), tetapi terlihat sudah tidak terlalu berat. Saya ajak ngobrol dan makan tadi mau," kata Theresia di Mapolda Lampung, Selasa (7/7/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

VIRAL Pria Tega Perkosa Ibu Kandung yang Berusia 80 Tahun, Pelaku Lalu Kabur Sembunyi di Septi Tank

Korban Pemerkosaan Berusia 14 Tahun Dititip ke Lembaga Pemerintah Malah Dicabuli, KPAI: Kecolongan

Jadi Korban Pemerkosaan, Gadis 14 Tahun Dititip ke Lembaga Pemerintah, Malah Dicabuli dan Dijual

Kadis PPA Lampung, Theresia Sormin memberi keterangan kepada wartawan usai mendampingi NF, korban pencabulan petugas P2TP2A Lampung Timur di Mapolda Lampung (KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)

Rencananya, korban akan diungsikan ke Rumah Aman PPA Lampung.

Di sana, ia akan mendapatkan penanganan lanjutan, termasuk konseling dan pendidikannya.

"Setelah pemeriksaan di Polda, korban akan kami bawa ke Rumah Aman, ada assessment untuk psikologis, pendampingan hukum juga dan kelanjutan pendidikannya," kata Theresia.

Theresia juga memastikan, terlapor berinisial DA bukan seorang ASN maupun kepala P2TP2A Lampung Timur.

POPULER Remaja Korban Pemerkosaan Dititip ke Lembaga Pemerintah Malah Dicabuli, KPAI Buka Suara

"Terlapor DA bukan ASN seperti yang diberitakan. Dia hanya pendamping, bukan pegawai negeri maupun pejabat struktural," kata Theresia.

Pantauan Kompas.com, sejak pukul 9.00 WIB hingga 12.30 WIB, korban masih menjalani pemeriksaan di Posko Satuan Tugas Perlindungan Anak didampingi orangtua dan pendamping hukumnya.

Khawatir fenomena gunung es

Sementara itu, Kepala UPTD PPA Lampung, Amsir mengatakan, pihaknya mendorong Polda Lampung untuk mengusut tuntas atas kasus tersebut.

"Kami harap kepolisian bisa mengusut secara tuntas kasus ini, takutnya ini hanya fenomena gunung es saja, cuma atasnya yang muncul di permukaan," kata Amsir.

Ayah NF, S (51) tak menyangka putrinya mengalami nasib seperti ini.

NF dititipkan ke lembaga pemerintah lantaran pernah menjadi korban pemerkosaan.

Ia dititipkan agar mendapatkan perlindungan dan mengobati traumanya.

Bukannya dilindungi, NF justru dicabuli hingga 'dijual' oleh oknum yang bekerja di lembaga pemerintah tersebut.

Ayah Nf yang tak terima pun melaporkan kasus ini ke polisi.

"Jelas saya tidak terima. Anak saya bukannya dilindungi malah dipaksa melakukan perbuatan mesum," ujar S, Sabtu (4/7/2020).

NF awalnya tak berani menceritakan apa yang dialaminya ini.

Hal ini lantaran ia diancam oleh DA.

Oleh karena itu, sang ayah juga tak tahu apa yang dialami oleh putrinya.

Hingga akhirnya NF berani menceritakan kejadian pilu yang dialaminya ini pada pamannya.

Pencabulan yang dialami oleh NF ini sudah berjalan kurang lebih 6 bulan lamanya.

Sempat diancam, NF akhirnya memberanikan diri bercerita pada sang paman lantaran sudah tak tahan dengan apa yang dialaminya.

Setelah menceritakan semuanya, barulah sang paman meneruskan cerita NF ke ayahnya.

Perwakilan Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) Lampung Timur, Iyan Hermawan, berjanji akan mendampingi korban terkait kasus pencabulan ini.

"Kamis (2/7/2020) malam korban cerita semua ke pamannya. Karena korban dari ekonomi lemah sehingga kami berinisiatif mendampingi korban ke Polda Lampung untuk buat laporan," ujar Iyan Hermanwan, Sabtu (4/7/2020).

Tak hanya itu, Iyan Hermawan juga mengatakan kalau berdasarkan pengakuan korban, DA mengancam akan membunuh ayah NF kalau ia berani bercerita.

Terlebih korban saat ini hanya tinggal bersama ayahnya.

"Bapaknya Kerja buruh cetak bata, ibunya TKW di Malaysia. Tapi semua kebutuhan hidup ditanggung bapaknya, karena ibu korban jarang sekali mengirimkan uang," lanjut Iyan Hermawan. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minta Perlindungan Kasus Perkosaan, Bocah 13 Tahun Malah Dicabuli Petugas Berulang Kali hingga Trauma".

BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul Kisah Pilu Gadis 13 Tahun di Lampung: Minta Perlindungan Kasus Perkosaan Malah Dicabuli Petugas.