Kejanggalan Kasus Kematian Yodi Prabowo: Keterangan Pacar yang Tak Sesuai hingga Sidik Jari di Pisau

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana duka saat jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo dimakamkan

Ia beralasan ada warga sekitar yang lewat dan kenal, pasti akan menegurnya. Saat itu, dua laki-laki tersebut tak menegur dan tak menanggapi Syahrul.

Jalan Inspeksi Ulujami tersebut berada sekitar satu kilometer dari TKP penemuan mayat Yodi. Jalan tersebut sepi pada malam hari lantaran diportal di ujung-ujung jalan.

Sidik jari di pisau

Di awal penemuan mayat, polisi menyebutkan, Yodi tewas karena diduga dibunuh.

Yodi mengalami dua luka tusuk di bagian dada dan leher.

Di sekitar TKP, ada sebilah pisau yang ditemukan polisi.

Polisi membutuhkan waktu lebih dari seminggu untuk menganalisis sidik jari di pisau tersebut.

Analisis sidik jari diharapkan dapat memberi petunjuk pelaku pembunuhan Yodi.

Dengan begitu, dugaan pembunuhan bisa disimpulkan sebagai penyebab kematian Yodi.

Namun, hasil temuan berkata lain.

Polda Metro Jaya mengungkapkan hasil laboratorium forensik (labfor) terhadap pisau yang ditemukan terkait tewasnya Yodi.

Fakta terbaru dilaporkan dalam pisau tersebut terdapat sidik jari Yodi.

"Sementara ini sidik yang ditemukan (hasil labfor) adalah sidik jari korban (Yodi) dan juga DNA si korban sendiri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).

Polisi juga sudah mencocokkan pisau yang ditemukan di sekitar mayat Yodi dengan beberapa pisau milik keluarga dan saksi-saksi di sekitar TKP.

Ada 10 pisau milik warung-warung di sekitar Danau Cavalio yang terletak sekitar 500 meter dari TKP Yodi.

Halaman
1234