Jika nantinya di tengah jalan mengalami sakit, maka relawan dipastikan bisa berobat secara gratis di institusi kesehatan manapun.
"Segala sakit apapun selama periode penelitian akan kita cover. Sampai periode selesai sekitar 6 bulan," kata dia.
Tidak hanya asuransi kesehatan, tim peneliti juga memastikan akan mengganti ongkos berobat yang dikeluarkan oleh relawan yang telah disuntikkan calon vaksin Covid-19.
"Kalau nanti berobat pakai mobil, kita ganti uang transportasinya," tutur Eddy.
• Vaksin Covid-19 Datang ke Indonesia: Siap Diuji Klinis Tahap 3 & Diproduksi Massal Awal Tahun 2021
2. Syarat Jadi Relawan
Dalam uji klinis tersebut, sebelum disuntik calon vaksin Covid-19, para relawan akan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan belum terjangkit Covid-19.
"Keuntungannya juga mereka dapat rapid test, swab test gratis. Syaratnya selain berusia 18 sampai 59 tahun, kondisinya harus sehat. Kalau lagi sehat, enggak ada penyakit, boleh," ujar Eddy.
3. Izin Belum Keluar
Terkait izin penelitian uji klinis tahap 3 calon vaksin Covid-19 dari Komite Etik Penelitian Universitas Padjadjaran, Eddy mengatakan, izin tersebut belum keluar.
Ketua tim Profesor Kusnandi Rusmil optimistis izin tersebut bisa keluar dalam waktu dekat.
"Hari ini mau rapat komite etik. Tujuannya adalah bagaimana caranya melindungi tim peneliti supaya enggak salah," kata Kusnandi.
Lantaran izin belum keluar, maka hingga saat ini tim belum membuka pendaftaran relawan uji klinis calon vaksin Covid-19.
• Gara-gara Satu Orang Diduga Positif Covid-19, Kim Jong Un Me-lockdown Kota Kaesong di Korea Utara
4. Kekhawatiran Anggota DPR
Uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac dikhawatirkan hanya dijadikan bisnis antara Pemerintah Indonesia dan China.
Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay.
Ia berpendapat, uji klinis vaksin ini dilakukan dengan pendekatan business to business (B2B).
Seharusnya, lanjut Saleh, pemerintah menggunakan pendekatan government to government (G2G).