Breaking News:

10 Negara yang Alami Resesi Akibat Pandemi Covid-19, dari Asia hingga Eropa, Indonesia Menyusul?

Akibat pandemi Covid-19, negara-negara maju berikut mengalami resesi ekonomi, apakah Indonesia diprediksi menyusul?

Editor: Talitha Desena
Twitter
Ilustrasi uang kertas 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tahun 2020 membuat ratusan negara di dunia kewalahan.

Selain masalah kesehatan, aspek lain yang turut terkena imbas dengan parah adalah ekonomi.

Warga dunia khawatir sejumlah negara akan mengalami krisis moneter seperti di akhir tahun 90-an.

Terutama setelah sejumlah negara mengkonfirmasi mengalami resesi.

Negara-negara maju di dunia menyatakan jatuh dalam ekonomi.

Seperti Korea Selatan, Hong Kong, dan negara di Eropa misalnya Jerman, Italia, dan lain-lain.

Jokowi Ingatkan Tetap Waspada Gelombang Kedua Virus Corona, Yakin Kondisi Ekonomi Bangkit Tahun 2021

Protes Jokowi ke Menteri yang Terlalu Santai Hadapi Krisis Ekonomi : WFH Malah Kayak Cuti

Orang Tanpa Gejala corona bisa jadi carrier atau pembawa virus Covid-19
Ilustrasi virus Covid-19 (Pixabay.com)

Inggris masuk dalam krisis setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 negatif hingga 20,4 persen.

Isu resesi ekonomi 2020 pun makin santer.

Sementara itu, negara yang selamat dari ancaman resesi adalah China. Informasi saja, ekonomi China sempat terkontraksi 6,8 persen pada kuartal I 2020 sejak pandemi Covid-19 menyerangnya di akhir 2019.

Namun pertumbuhan ekonomi kembali menyentuh angka positif 3,2 persen pada kuartal II 2020, meski Negeri Tirai Bambu ini tak berani menargetkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020.

Lantas, negara mana sajakah yang telah mengonfirmasi masuk fase resesi akibat pandemi Covid-19?

1. Amerika Serikat

Negara yang telah mengonfirmasi masuk dalam jurang resesi adalah Amerika Serikat. Negeri Paman Sam ini mencatat pertumbuhan minus hingga 32,9 persen pada kuartal II 2020.

Makin parahnya pertumbuhan ekonomi di kuartal II lantas menyeret negeri adidaya itu dalam fase resesi, usai mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar -5 persen pada kuartal I 2020.

Tercatat, kontraksi terjadi karena adanya penurunan tajam pada konsumsi rumah tangga, ekspor, produksi, investasi, serta belanja pemerintah lokal maupun negara bagian.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
negaraCovid-19Ekonomi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved