Selain itu Rinda melihat peluang bisnis dari maraknya masyarakat Indonesia yang tertarik dengan budaya Korea.
Ia sengaja membidik pasar yaitu anak-anak muda atau yang umurnya belasan tahun sampai 30 tahunan, terutama pecinta drama Korea yang tak asing dengan soju.
"Strategi marketingnya saya pertahankan dengan terus endorse, agar tepat ya disesuaikan yang di mana akunnya itu sering membahas semua tentang Korea," jelas Rinda.
Respon masyarakat ia nilai sangat positif dengan kehadiran Mojiso.
Jumlah pembelian terus berkembang. Penjualan meningkat dari hari ke hari.
"Kalau online media promosinya juga sudah tentu online juga, jadi saya digencarin aja endorse-endorse," ujarnya.
Mengemas produk soju halal
Pada dasarnya Mojiso meruoakan minuman yang bukan soju seperti yang asli dari Korea, bahannya pun 100 persen beda. Sovi sang produsen juga menjaminnya halal.
"Isinya semacam virgin mojito tapi kami racik supaya ada sensasi segar dan hangat saat diminum menggunakan bahan bahan alami dan tentunya halal," jelas Sovi.
Varian rasa dari Mojiso beragam, seperti leci, yoghurt, greentea, dan stroberi. Rasa yoghurt, merupakan rasa yang paling digemari pembeli Mojiso.
Demi menarik minat konsumen, Mojiso dikemas dengan wadah yang serupa dengan soju.
Wadah dari botol kaca berwarna hijau dan terdapat stiker putih dan aksara Korea. Alhasil tampilannya mirip soju dari Korea.
Sampai saat ini, pengiriman Mojiso masih dikirimkan dari Bandung dan melayani pengriman ke Jabodetabek, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Satu botol Mojiso dihargai seharga Rp 45.000
Viral Es Krim Rasa Indomie Goreng