Hiu Tutul 9 Meter Mati Terdampar di Pantai Jember, Warga Asyik Injak Kepalanya untuk Selfie

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hiu Tutul terdampar di pantai selatan

"Terlebih kata mereka kondisi ombak saat itu masih besar. Sehingga upaya mendorong tubuh ikan yang besar itu pun terhambat," kata Rahmat. Ikan malang itu pun akhirnya mati.

Lebih malang lagi, tak lama setelah mati, ikan besar itu dicingcang warga. Tubuhnya dipotong-potong dan dagingnya diambil. 

Alasan warga memotong-motong tubuh ikan besar itu karena khawatir tubuh ikan keburu membusuk dan malah nanti merepotkan warga.

Selain karena akan diserang bau busuk, juga warga terpaksa nantinya harus menyingkirkan bangkai ikan itu.

"Ikan itu saat dihampiri warga diduga kuat sudah mati. Makanya warga kemudian berinisiatif memotong-motong ikan, dan dagingnya dibawa ke rumah untuk dimasak," ujar Rahmat.

Hal itu dilakukan, kata Rahmat, untuk menghindari proses pembusukan yang nantinya akan merepotkan warga sendiri.

"Hingga saat ini belum diketahui ikan jenis apa. Namun jika melihat totol-totol di tubuhnya kemungkinan hiu tutul," ujar Rahmat.

Ikan besar itu pertama kali dilihat warga sekitar pukul 07.00. Temuan langka itu lantas dilaporkan ke warga lainnya, hingga warga berbondong-bondong ke lokasi.

"Ternyata sudah banyak yang membawa pisau bahkan golok. Ketika diketahui sudah mati, mereka langsung merecahnya, dan dagingnya dibawa ke rumah masing-masing," ujar Rahmat.

Pagi harinya barulah warga berdatangan. "Tapi diantaranya ada yang membawa pisau dan golok. Tanpa bisa dicegah warga mulai memotong-motong tubuh ikan itu," ujar Rahmat.

Selfie Dulu

Sebelum tubuh ikan besar diduga hiu tutul dimutilasi untuk dimanfaatkan dagingnya, tidak disia-siakan warga untuk ajang berfoto dan bermain anak-anak.

Ikan besar itu terdampar di pesisir pantai Alur, Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (3/8) dini hari dan baru ditemukan warga pagi harinya.

Warga yang merasa takjub dengan ukuran ikan, tidak menyia-nyiakannya untuk ajang selfi dan bermain anak-anak. Terlebih gelombang Samudera Indonesia mulai menurun.

Halaman
1234