Erick Tohir Bocorkan Harga Vaksin Covid-19, Dipengaruhi Biaya Penemuan dan Kapasitas Produksi
Erick Tohir beri bocoran harga vaksin Covid-19, dipengaruhi mahal murahnya biaya penemuan serta kapasitas produksi
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Vaksin Covid-19 terus menjadi perbincangan.
Kini, Bio Farma tengah menjalani uji klinis vaksin sebelum siap dipasarkan ke masyarakat.
Indonesia melalui PT Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China.
Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional serta menteri BUMN Erick Thohir baru-baru ini buka suara terkait vaksin.
Erick Thohir mengatakan setelah disuntik vaksin Covid-19 bukan berarti masyarakat diperbolehkan mengabaikan protokol kesehatan.
Vaksin Covid-19 yang saat ini tengah dikembangkan juga memiliki limitasi waktu.
• Covid-19 Tanpa Gejala Marak Alami Happy Hypoxia, Tampak Normal, Tapi Paru-paru Rusak Parah
• Tetap Patuh Protokol Kesehatan Meski Sudah Suntik Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Bukan Berarti Kebal

Sehingga, orang yang telah disuntik vaksin, akan kebal dari virus corona hanya dalam jangka waktu tertentu.
Disebut, bertahan selama enam bulan sampai dua tahun saja.
“Setelah diimunisasi atau divaksinasi bukan berarti kita sehat selama-lamanya, tidak terkena (Covid-19) selama-lamanya, karena itu protokol daripada Covid-19 harus terus dijalankan,” ujar Erick dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/9/2020).
Erick meminta masyarakat tak menganggap remeh soal protokol kesehatan.
“Memang melelahkan, tapi ini menjadi bagian kehidupan baru yang kita harus pertanggungjawabkan, apalagi kalau kita sayang kepada diri sendiri dan keluarga,” kata pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu.
Erick Thohir juga menyampaikan bahwa harga vaksin Covid-19 tergantung pada penjual.
"Harga itu dinamikanya tinggi, tergantung masing-masing penjual, yang tetapkan bukan saya, tapi penjualnya. Karena itu vaksin merah putih harus kita buat supaya kalau negara lain mau beli vaksin kita tetapkan harganya," ujar Erick dilansir dari Antara, Sabtu (5/9/2020).
Kendati demikian, ia mengatakan kualitas vaksin tetap sama meski ada perbedaan harga.
"Jadi kalau ditanya vaksin kenapa ada yang 5 dolar, 8 dolar, 20 dolar. Kalau dibilang karena kualitas? Tidak juga, karena semuanya bagus, sudah uji klinis ketiga," kata Erick.