Namun, yang dapat dia pastikan saat ini, pihak reserse kriminal masih menjadi motor utama penyelidikan.
"Yang melakukan pemeriksaan serse, bukan saya (Ditlantas Polda Metro Jaya)," kata dia
5. Polisi militer terlibat saat olah TKP
Olah TKP diketahui sempat dilakukan sebanyak dua kali oleh polisi. Pertama, pukul 10.00 WIB dan kedua sekitar pukul 16.00 WIB.
Dari pantauan Kompas.com, olah TKP kedua didatangi beberapa pejabat, di antaranya Wakapolres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Steven Tamuntuan, Kasatlantas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Polisi Telly Bahute, dan Kapolsek Cipayung Kompol Tatik.
Mereka tampak mengukur luas jalan tempat ditemukannya jenazah Andry.
Selain itu, mereka memberikan tanda di aspal sebagai titik ditemukannya jenazah Andry.
Namun, bukan hanya polisi yang terlibat dalam olah TKP tersebut.
Tampak sekitar lima anggota polisi militer juga berada di lokasi.
Mereka terlihat sedang berbicara dengan polisi yang sedang melakukan olah TKP.
Selain itu, salah satu dari petugas polisi militer sedang mencatat sesuatu di tengah berlangsungnya olah TKP.
Usai melakukan olah TKP, Steven Tamuntuan enggan memberikan keterangan kepada awak media.
Dia juga enggan menjelaskan alasan kehadiran anggota polisi militer tersebut.
"Tanya ke Kabid (Kabid Humas Polda Metro Jaya) saja," ucap dia singkat kala melayani pertanyaan wartawan. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teka-teki Tewasnya Polisi di Pondok Ranggon dan Keterlibatan TNI yang Jadi Tanda Tanya".
BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul Keluarga Tidak Yakin Briptu Andry Dibunuh Begal, Tak Ada Barang Hilang, Polisi Temui Kejanggalan.