Video & Naskah Lengkap Pidato Pertama Jokowi di Sidang Umum PBB, Singgung Soal Perpecahan

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo

Melihat situasi dunia saat ini, izinkan saya menyampaikan beberapa pemikiran.

Yang pertama, PBB harus senantiasa berbenah diri melakukan reformasi, revitalisasi, dan efisiensi. PBB harus dapat membuktikan bahwa multilateralism delivers, termasuk pada saat terjadinya krisis.

PBB harus lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global.
PBB harus lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global. Dan kita semua punya tanggung jawab untuk terus memperkuat PBB agar PBB tetap relevan dan semakin kontributif sejalan dengan tantangan zaman.

PBB bukanlah sekadar sebuah gedung di kota New York tetapi sebuah cita-cita dan komitmen bersama seluruh bangsa untuk mencapai perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi generasi penerus.

Indonesia memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan terhadap PBB dan multilateralisme. Multilateralisme adalah satu-satunya jalan yang dapat memberikan kesetaraan.

Kedua, collective global leadership harus diperkuat.

Kita paham bahwa dalam hubungan antarnegara, dalam hubungan internasional, setiap negara selalu memperjuangkan kepentingan nasionalnya.

Namun, jangan lupa kita semua memiliki tanggung jawab untuk kontribusi, menjadi bagian dari solusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan dunia.

Di sinilah dituntut peran PBB untuk memperkokoh collective global leadership.

Dunia membutuhkan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.

Ketiga, kerja sama dalam penanganan Covid-19 harus kita perkuat, baik dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonominya.

Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau.

Vaksin akan menjadi game changer dalam perang melawan pandemi. Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau.

Untuk jangka panjang, tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat. Tatanan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan kesehatan nasional akan menjadi penentu masa depan dunia.

Dari sisi ekonomi, reaktivasi kegiatan ekonomi secara bertahap harus mulai dilakukan dengan melakukan koreksi terhadap kelemahan-kelemahan global supply chain yang ada saat ini.

Halaman
1234