8 Mahasiswi UIN Makassar Diteror Panggilan Video Cabul, Pelaku Pamer Alat Kelamin, Nomor Beda-beda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan menjadi korban teror laki-laki tak dikenal melalui panggilan video cabul via aplikasi WhatsApp.

Mereka tak hanya mendapat panggilan video, korban juga dikirimi video dan chat tak senonoh.

Pria tak dikenal tersebut meneror beberapa mahasiswi dengan nomor yang berbeda-beda.

Karena merasa terganggu, korban akhirnya melapor pada polisi.

El, salah satu korban menceritakan peristiwa yang dialaminya.

Ia mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan tersebut pada Jumat (18/9/2020).

Oknum Polisi Cabuli Pelanggar Lalu Lintas karena Tergiur Tubuh Korban, Terancam 15 Tahun Penjara

Polisi Nekat Cabuli Gadis 15 Tahun yang Melanggar Lalu Lintas, Ngaku Tergiur dengan Tubuh Korban

Ilustrasi (Food NDTV, Istimewa)

Awalnya El mengira panggilan tersebut penting.

Pasalnya nomor tak dikenal itu sudah dua kali menelepon dan tak terjawab.

Karena dikira penting, El lantas mengangkat panggilan video ketiga.

Namun betapa terkejutnya El saat diangkat ternyata yang dilihatnya adalah alat kelamin laki-laki.

Ia pun langsung mematikan panggilan video tersebut.

"Langsung saya matikan," kata El, Senin (28/9/2020).

Ketika mencari tahu nomor tak dikenal tersebut di dalam grup WhatsAppnya, El mendapati kabar temannya juga mendapat perlakuan yang sama.

El mencoba mengingatkan rekannya tersebut untuk tidak mengangkat panggilan video pelecehan itu.

Namun ternyata tiga rekannya juga menjadi korban serupa dia.

"Dua divideo call begitu, kayak saya.

Satu dikirimi video, pamer alat kelaminnya.

Tiga orang semua teman kelasku," kata El.

Tak berhenti disitu, El lalu kembali dihubungi oleh nomor tak dikenal.

Karena marah, El lantas menolak panggilan video tersebut.

Heboh Oknum Polisi di Pontianak Diduga Cabuli Gadis ABG Pelanggar Lalu Lintas, Berikut Kronologinya

Pelaku Pencabulan Terus Menangis Menikah di Kantor Polisi, Ternyata Mempelai Wanita Adalah Korbannya

Namun, si pemilik nomor malah mengirimkan pesan melalui WhatsApp dengan kalimat 'kamu suka gak'.

El pun lalu melakukan screenshot pesan tersebut untuk dijadikan bukti agar dirinya bisa melaporkan kasus ini kepada polisi.

Beberapa korban lain akhirnya juga berbicara ketika teror tak senonoh tersebut tersebar di grup WhatsApp mahasiswanya.

El mengatakan, ada juga beberapa seniornya di UIN yang juga mendapatkan teror cabul tersebut.

Namun, nomor-nomor yang digunakan pelaku berbeda-beda.

Bahkan dalam beberapa kesempatannya, pelaku memperkenalkan diri sebagai orang yang bernama Randi dan Wisnu

"Total delapan korban. Satu jurusan semua," kata El.

Kejadian ini kini dilaporkan El dan korban lainnya ke Subdit Cyber Crime Polda Sulsel pada Sabtu (28/9/2020) lalu.

4 Tahun Bocah SD Dicabuli Ayah, Terungkap setelah Curhat ke Tante, Pelaku Ancam Ceraikan Ibu

Kakek Cabuli Bocah 9 Tahun, Kecanduan Video Porno, Beri Uang Rp 20 Ribu, Korban Mengeluh Sakit

Pendamping hukum korban dari LBH APIK Nur Hikmah Kasmar mengatakan, sempat kesulitan melapor karena dari 8 korban, hanya ada satu yang memiliki barang bukti berupa hasil screenshot foto tidak senonoh dan pesan yang diberikan pelaku kepada korban.

Namun, Nur Hikmah mengaku masih akan terus mengumpulkan bukti baru.

Polisi pun, kata Nur Hikmah, menyarankan hanya yang memiliki bukti saja yang melapor resmi dengan korban lainnya akan dijadikan saksi.

"Memang tadi sempat tersendat di SPKT karena saksi-saksi yang hadir ini tidak ada bukti tertulisnya kayak bukti screenshot video call, dia tidak punya," kata Nur Hikmah.

Nur Hikmah juga mengatakan, kasus seperti ini seharusnya menjadi perhatian serius dari pihak kampus dengan mewadahi dan melindungi mahasiswanya yang mendapatkan pelecehan seksual.

Dia mengatakan, pihak kampus yang terkesan menyepelekan kasus-kasus yang bisa menyebabkan trauma pada korbannya.

"Mungkin kurangnya pengetahuan-pengetahuan tentang gendernya petinggi-petinggi kampus.

Makanya dia menilai 'oh ini cuma kepentingan individu bukan urusan kampus'.

Padahal kan kampus itu sendiri mempunyai tugas melindungi mahasiswanya," kata Nur Hikmah.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi mengatakan, masih akan melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk mengusut teror cabul tersebut.

Ibrahim belum menjawab apakah kasus ini sudah naik ke penyelidikan atau tidak.

"Kita baru terima laporan hari Sabtu dan saat ini masih pemeriksaan saksi-saksi," kata Ibrahim, Senin siang. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswi UIN Makassar Diteror Panggilan Video Cabul"

dan di Tribunnews Resah Diteror Panggilan Video Cabul, Mahasiswi UIN Makassar Lapor Polisi, Pelaku Pamer Alat Kelamin