Viral Tak Berbusana di Gunung Gede Pangrango, 2 Pendaki Ini Minta Maaf, Akui Bagian dari Riset

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI: Para Pendaki Gunung Gede Pangrango.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya foto-foto dua pendaki tidak mengenakan busana di alun-alun Suryakancana, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat.

Foto-foto tak pantas tersebut viral dan mendapatkan kecaman dari publik.

Banyak yang geram dengan tingkah dua pendaki tersebut.

Mereka dianggap telah mencoreng lokasi yang dianggap sakral oleh warga Jawa Barat.

Bahkan pihak TNGGP juga telah berkoordinasi dengan polisi untuk mengusut peristiwa itu.

Kabar terbaru, dua orang pria yang diduga berfoto tak senonoh di Gunung Gede kini menyampaikan permintaan maaf.

Baca juga: VIRAL 2 Pendaki Pose Tak Berbusana di Gunung Gede Pangrango, Ini Faktanya, TNGGP Lapor Polisi

Baca juga: Geger Foto Pendaki di Gunung Gede Berpose Tak Pakai Busana, Ini 4 Faktanya, Akhirnya Dipolisikan

Puncak Gunung Gede Pangrango dilihat dari kawasan pendakian Gunung Kencana, Jumat (6/5/2016). (KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH)

Dua pendaki tersebut membuat video dan mengucapkan permintaan maaf secara terbuka kepada publik.

Ia juga membeberkan alasan kenapa bertindak tak pantas di tempat sakral.

Permintaan maaf mereka diunggah ke media sosial.

Penelusuran Kompas.com pada Sabtu (24/10/2020), permintaan maaf terbuka keduanya disampaikan melalui video berdurasi 2 menit 5 detik.

 dua pria yang memperkenalkan diri sebagai E dan BR menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat dan para pendaki Indonesia.

"Mohon maaf kepada yang kurang berkenan dan tidak menyukai postingan saya dan E di Instagram pribadi milik kami, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat dan juga teman-teman pendaki Indonesia," kata mereka dalam video di akun Instagram @prau_mountain, Sabtu.

Di video itu, keduanya juga ingin mengklarifikasi terkait foto bugil yang diunggah ke media sosial. 

Menurut mereka, foto tersebut merupakan bagian dari riset keduanya yang mengusung tema tubuh dan berekspresi.

Menurut mereka riset ini diharapkan dapat mengubah sudut pandang masyarakat atau orang-orang di sekitar. 

"Jadi, nudis yang dimaksud di sini, itu menyuarakan atau protes atau advokasi melalui tubuh yang biasanya disuarakan untuk hak-hak individu atau mungkin perjuangan gender, seperti itu," kata BR.

Meski begitu, mereka mengakui kesalahan atas ketidakcermatan dalam menempatkan dokumen riset tersebut dalam sosial media, khususnya Instagram.

Mereka menyadari bahwa konten foto itu bisa disalahgunakan dan diinterpretasi ulang, sehingga bisa berbeda konteksnya dari yang dimaksud.

Meski demikian, Kompas.com belum mendapatkan secara langsung konfirmasi dari keduanya perihal kebenaran video permintaan maaf tersebut.

Kompas.com juga masih berupaya mengonfirmasi video permintaan maaf tersebut kepada Balai Besar TNGGP.

Sebelumnya, jagat maya dihebohkan dengan unggahan foto dua orang pendaki yang berpose bugil di alun-alun Suryakancana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat.

Publik mengecam perbuatan keduanya yang dinilai sangat tidak pantas dan norak.

Balai Besar TNGGP pun angkat suara dan mengecam keras perbuatan keduanya dan menuntut mereka untuk meminta maaf secara terbuka.

Selain itu, pihak pengelola telah berkoordinasi dengan Polres Cianjur terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundangan terkait pornografi.

Baca juga: NASIB Apes Pendaki Wanita yang Viral Petik Edelweis Meski Sudah Diperingatkan: Namanya Diblacklist!

Baca juga: POPULER - VIRAL 2 Pendaki Tak Berbusana di Gunung Gede Pangrango, TNGGP Minta Pelaku Minta Maaf

Pelaku Disebut Tak Punya Jiwa Pendaki

Dua orang pendaki nekat berfoto bugil di Alun-alun Suryakencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.

Padahal lokasi tersebut adalah tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

Tindakan dua pelaku itu dianggap keterlaluan.

Bukan sekadar 'cekrak-cekrek'

Opik, sapaan akrabnya mengatakan, sebagai seorang pendaki, alam harus menjadi hal yang lebih didahulukan dibanding mengambil foto untuk kepentingan pribadi.

"Bukan sekadar mampu muncak lantas cekrak-cekrek buat eksistensi apalagi cari sensasi. Namun mendaki gunung itu bentuk kita mencintai alam, mentadabburi alam dan tentunya menjaga kelestariannya," kata pria yang telah melakukan pendakian di sejumlah gunung di Pulau Jawa itu.

Ketika berada di suatu tempat, pendaki wajib menghormati aturan di tempat tersebut.

"Kita wajib menghormati tempat yang kita kunjungi, di manapun itu berada, apalagi ini di gunung. Namun, ini malah melakukan hal yang sangat tidak pantas," ujar dia.

pixabay.com/vikaskhare1 Ilustrasi pendaki bersama kuli angkut

Didesak minta maaf dan dilaporkan ke polisi

Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto mendesak dua pendaki tersebut meminta maaf.

"Sebaiknya meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat di media sosial bersangkutan," kata Wahju.

Lebih-lebih foto itu diambil di lokasi yang dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Cianjur.

"Apa yang diperbuatnya juga bertentangan dengan norma agama dan sosial, serta melanggar SOP pendakian yang melarang perbuatan tidak sopan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, asusila dan perbuatan sejenis lainnya," ungkap dia.

Pihak pengelola memastikan telah melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian.

"Hari ini kami sudah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak Reskrim Polres Cianjur.

Selanjutnya sedang diselidik lebih lanjut," kata Petugas Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar TNGGP Poppy Octadiyani. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Video Diduga 2 Pendaki yang Foto Bugil di Gunung Gede Pangrango Minta Maaf" dan "Berfoto Bugil di Tempat Sakral, Pelaku Disebut Tak Punya Jiwa Pendaki"

dan di Tribunnews Sempat Viral Tak Berbusana di Gunung Gede Pangrango, Pendaki Ini Minta Maaf, Akui Hanya Ingin Riset