Virus Corona
Pasien Positif Covid-19 di Salatiga Kabur dari Rumah Sakit, Keluarga Ngaku Tak Tahu Keberadaannya
Pasien itu sendiri berasal dari Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pasien Covid-19 di Kota Salatiga, Jawa Tengah dikabarkan melarikan diri dari rumah sakit.
Saat ditanyai, pihak keluarga tidak tahu keberadaan pasien tersebut.
Pasien itu sendiri berasal dari Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
Menurut keterangan petugas, pasien berjenis kelamin laki-laki.
Iamelarikan diri dari ruang perawatan di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga.
Pasien tersebut masuk perawatan pada Jumat (30/10/2020).
Baca juga: 36 Juta Pasien Telah Sembuh dari Covid-19, Simak Update Virus Corona Dunia Kamis 12 November 2020
Baca juga: Pentingnya Pengawasan & Edukasi Penerapan Prokes Covid-19, Ganjar Pranowo: Tingkatkan Tracing
Baca juga: Kena Imbas Covid-19, JKT48 Kurangi Jumlah Anggota dan Staf, Alami Kerugian hingga Nyaris Bubar

Ia diketahui melarikan diri pada Sabtu (7/11/2020).
Kini, Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Jawa Tengah, telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mencari pasien tersebut.
"Kami sudah menanyakan kepada keluarga, tapi jawabannya tidak tahu keberadaan pasien yang melarikan diri ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida saat dihubungi, Rabu (11/11/2020).
Pencarian pasien berusia 68 tahun itu dilakukan Satgas Covid-19 Salatiga dan Polres Salatiga.
Menyinggung kasus Covid-19, Siti mengatakan ada penambahan delapan kasus.
Baca juga: 27 Daerah Masuk Zona Merah, Jubir Satgas Covid-19 Minta Pemda Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan
"Hari ini ada delapan tambahan kasus positif, di antaranya ada klaster keluarga. Selain itu ada satu pasien yang meninggal dunia," imbuhnya.
Secara kumulatif tercatat 313 pasien sembuh, ada 39 pasien yang saat ini menjalani perawatan dan sembilan pasien meninggal dunia.
27 Daerah Masuk Zona Merah
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, perkembangan penanganan Covid-19 pekan ini, terjadi peningkatan yang signifikan pada zona merah (risiko tinggi) bertambah menjadi 27 kabupaten/kota dari pekan lalu sebanyak 19 kabupaten/kota.