Acara tersebut digelar di kediaman Rizieq sekaligus markas FPI di Petamburan, Jakarta, Sabtu (14/11/2020).
Tak tanggung-tanggung, panitia memperkirakan tamu dan jemaah yang hadir mencapai 10.000 orang.
Akibatnya Jalan KS Tubun, Petamburan, sampai ditutup. Massa duduk berdesakan mengabaikan protokol kesehatan.
Acara ini tidak digelar mendadak. Pemerintah sudah mengetahui rencana acara jauh-jauh hari.
Jumlah tamu yang diundang sudah diketahui sejak awal, yakni 10.000 undangan.
Estimasi jumlah massa tersebut diungkapkan Lurah Petamburan Setiyanto berdasarkan surat dari pihak FPI.
"Kalau dari suratnya sih 10.000 jemaah yang akan hadir," kata Setiyanto kepada Kompas.com, Jumat (13/11/2020).
Berdasarkan estimasi massa tersebut, tentu sejak awal sudah dapat diperkirakan bakal sulit untuk menerapkan protokol kesehatan, terutama jaga jarak.
Baca juga: Semakin Memanas! Nikita Mirzani Akan Dilaporkan ke Polisi Terkait Ujaran Kebencian Soal Habib Rizieq
Baca juga: Rizieq Shihab Akui Langgar Protokol Kesehatan Bahkan Sulit Jaga Jarak : Habib Aja Duduk Susah
Sementara Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berlangsung di Jakarta. Angka penambahan harian kasus Covid-19 di Ibu Kota juga relatif tinggi.
Meski demikian, pihak kelurahan tetap membantu pihak Rizieq dengan menyediakan sejumlah fasilitas seperti tempat cuci tangan, mobil toilet dan ambulans.
Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga membantu dengan memberi sumbangan masker dan hand sanitizer.
Setidaknya ada 20.000 masker yang diberikan BNPB, terdiri dari masker medis dan masker kain.
Netizen kemudian membandingkan sikap pemerintah dan Satgas tersebut dengan ketegasan petugas kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, terutama tidak mengenakan masker.
Netizen mengungkit kerja sosial seperti menyapu jalanan yang harus dilakukan para pelanggar masker. Sanksi lain, membayar denda.
Tak jarang, terjadi adu mulut antara pelanggar dengan petugas saat razia.