TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sejumlah warga menggelar aksi di depan perumahan Mutiara Sentul The Nature yang berada di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (30/11/2020).
Sejumlah warga tersebut mengatasnamakan dirinya Kelompok Forum Rakyat Padjajaran.
Mereka menyebut Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ada di perumahan kawasan Sentul.
Kelompok Forum Rakyat Padjajaran ini pun meminta agar Rizieq Shihab keluar dari perumahan tersebut.
Mereka menduga bahwa Rizieq Shihab telah bersembunyi usai pulang paksa dari Rumah Sakit (RS) UMMI, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Keberadaan Rizieq Shihab setelah pulang paksa dari RS UMMI memang belum diketahui secara pasti.
Baca juga: Buntut Panjang Kerumunan Rizieq Shihab, Polisi Panggil Sang Ketua FPI Atas Dugaan Pelanggaran Ini
Baca juga: Pulang Paksa, Habib Rizieq Dikabarkan Lewat Pintu Belakang, Pihak RS Ummi Ungkap Alasannya
Kini, kabar terbaru Rizieq disebut ada di perumahan yang ada di Sentul.
"Diduga beliau kabur ke sini (Mutiara) walaupun kejelasan berapa persennya, tapi indikasinya ada di sini," kata Ketua Kelompok Forum Rakyat Padjajaran Bersatu, Ahmad Suhadi usai aksi di depan perumahan tersebut.
Ahmad mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan sejumlah tuntutan atas kondisi Rizieq Shihab, yang belum diketahui hasil swab test dari RS UMMI.
Atas dasar itu mereka melakukan aksi karena menganggap keberadaan Rizieq Shihab meresahkan dan bisa saja membahayakan warga sekitar.
Sebab, kata dia, hasil tes Covid-19 yang sempat dilakukan di RS UMMI belum diketahui. Jika kemudian Rizieq Shihab kabur ke perumahan, otomatis akan membawa virus Covid-19.
"Kalau hasil swab-nya itu positif ini kan akan berdampak ke masyarakat banyak.
Beliau itu kan akan berinteraksi, okelah ke masyarakat umum tapi dengan adanya relasi teman-temannya, ustaz-ustaz yang dekat dengan beliau akan menjadi tertular, maka nanti akan lebih banyak menyebarkan," ujar dia.
Ahmad meminta agar Rizieq Shihab segera diamankan dan diproses sesuai aturan terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pra-AKB.
"Kitakan ingin masyarakat Bogor bersatu memerangi Covid-19, kalau beliau di sini dikhawatirkan makin banyak yang terkena," imbuhnya.