Tak disangka makin dekat, mereka pun akhirnya berpacaran dan kini mantap menikah.

Sama-sama terjun ke dunia tarik suara, Yura Yunita dan Donne Maula kerap membicarakan soal musik.

Menurut Yura Yunita, Donne Maula merupakan sosok yang selalu sabar dan mengertinya dalam keadaan apapun.

Ia pun tak menyangka bisa jatuh hati dan kini mantap melaju ke jenjang pernikahan.

"Hampir 8 tahun bareng, jarang banget photo berdua.
hhihi kalo ketemu lebih banyak becandanya, lebih banyak sharing ide nya, lebih banyak gila nya, lebih banyak sengklek nya haha. Kenapa itu dia jadi panggil aku sengki, kupanggil dia sengkita. Sengklek bersama kita kita hahaha. Sungguh panggilan remaja yang (hmmmm??) tapi kita suka!
Berawal dari curhat eh jadi melekat.

Kalo berantem pasti cuma karna debat bahas lirik / aransemen musik / konsep panggung hahaha. Yang selalu kritis & bikin aku kuat dan selalu membuatku bertumbuh dengan pemikirannya.

Tapi kalo kita bahas love life dan kehidupan malah mengalir aja, atau justru jadi kedaleman bareng dia.

Hampir di semua fase hidupku dia ada. Dari debat lagu BDT masuk album pertama apa ngga, dari terpuruknya aku dan lahir setiap lagu & album merakit, ya curhatnya, ya nangisnya, ya senengnya nulisnya sama dia juga. Yang selalu sabar, mengerti, dan selalu berhasil bikin aku tenang apapun keadaanya yaa orang ini deh. Heran kenapa bisa jadi sama dia! Hahaha

Dulu, Berawal dari sahabat, curhat eh jadi melekat
Eh loh kok loh eh."

5. Sosok Yura Yunita di mata Donne Maula

Melalui akun Instagram pribadinya, Donne Maula juga mengungkap seperti apa sosok Yura Yunita di matanya.

Donne Maula menuliskan bahwa ia dan Yura Yunita lebih banyak berdebat soal musik.

Selebihnya, mereka lebih banyak tertawa dan membahas segala tentang kehidupan.

Bagi Donne Maula, Yura Yunita adalah sosok yang bisa mengurai semua yang ada di kepalanya.

"Bertahun tahun yang lalu kita sering sapaan hanya sebatas hai dan hallo.. sampai ada saatnya kita sama sama di studio saling dengerin lagu ciptaan sendiri yang belom pernah di denger siapapun sambil ngobrol panjang..terus di dalem hati muncul kata “seandainya...” dan hanya sampai situ..