TRIBUNNEWSMAKER.COM - Polisi menggelar rekonstruksi kasus penembakan yang menewaskan enam simpatisan Front Pemela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat.
Rekonstruksi digelar pada Senin (14/12/2020) dini hari.
Reka ulang dilakukan di empat titik.
Rekonstruksi berlangsung mulai pukul 00.35 hingga 04.30 WIB.
Seperti yang ramai diberitakan, 6 dari 10 simpatisan yang merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI) tewas ditembak polisi.
Pihak kepolisian menyebut penembakan dilakukan lantaran sekelompok orang itu menyerang anggota Polda Metro Jaya.
Baca juga: Gelar Rekonstruksi, Terungkap Kronologi Penembakan 6 Anggota FPI, Begini Awal Mula Penyerangan
Baca juga: 6 Jenazah Pengikut Rizieq Sudah Diautopsi dan Dimakamkan, FPI Sebut Banyak Luka Tembak Tak Wajar
Informasi ini disampaikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran.
Menurut keterangan Fadil, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (7/12/2020) sekitar pukul 00.30 WIB.
Peristiwa terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya kilometer 50.
Kini Bareskrim Polri pun melakukan rekonstruksi yang dijaga ketat oleh ratusan aparat keamanan.
Sementara itu, dari hasil rekonstruksi terungkap anggota FPI sempat berusaha merebut senjata api milik petugas.
Berikut deretan fakta lengkapnya:
1. Rekonstruksi digelar dini hari
Menurut Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, rekonstruksi dilakukan sama dengan kejadian asli.
Perbedaannya, menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, pada pada 7 Desember 2020 itu cuaca sedang hujan dan jalanan sepi.
Lalu, jalanan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) tidak ada penerangan.
"TKP pertama ada sembilan adegan. TKP kedua sekitar 600 meter setelahnya, empat adegan," kata Argo.
Baca juga: Jenazah 6 Pengawal Rizieq yang Tewas Ditembak Polisi Dimakamkan, FPI: Kondisinya Tak Wajar
Baca juga: Jenazah 6 Laskar Diserahkan ke Keluarga, FPI Sebut Banyak Luka Tak Wajar, Polisi Ungkap Kronologi
2. Mobil anggota FPI memepet mobil petugas
Dalam adegan rekonstruksi TKP pertama di antara gerbang selamat datang Karawang dan Bundaran Hotel Novotel, tampak dua mobil yang ditumpangi laskar FPI memepet kendaraan petugas.
Lalu, salah satu mobil lalu menabrak sisi samping mobil petugas.
Setelah itu, empat anggota FPI turun dan menyerang petugas.
Penyerangan itu dibalas dengan tembakan peringatan oleh petugas.
3. Tembaki petugas
Setelah ada tembakan peringatan, empat anggota FPI masuk ke mobil.
Namun, dua anggota FPI melepaskan tembakan ke arah petugas sebanyak tiga kali.
Pada saat bersamaan, seorang petugas menembak ke arah mobil Chevrolet warna abu-abu yang ditumpangi anggota FPI.
Lalu, anggota FPI yang melakukan penembakan masuk ke mobil dan kabur meninggalkan TKP.
4. Polisi kejar anggota FPI
Rekonstruksi TKP kedua dilakukan di Jembatan Badami.
Saat itu polisi mengejar dan berupaya menyalip mobil anggota FPI.
Di lokasi ini, aksi penembakan kembali berlanjut.
Seorang anggota FPI membuka kaca dan mengarahkan senjata ke petugas.
Namun, aksi tersebut diketahui petugas dan segera diantisipasi dengan cepat.
Saat kejadian asli, kondisi jalan sepi cukup sepi dan tak ada lampu penerangan, sama seperti saat kejadian sebenarnya.
5. Ban kempis
Memasuki rest area Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek, ban mobil yang ditumpangi anggota FPI kempis.
Lalu, mobil tersebut terhenti setelah teradang mobil yang sedang parkir.
Polisi segera menyergap dan mengamankan empat anggota FPI serta sejumlah barang bukti.
Sejumlah barang bukti yang diamankan berupa ponsel, dompet, katapel berikut 10 kelereng, sebuah senjata api beserta 10 butir peluru, celurit, dan katana.
Kemudian, dua anggota FPI lainnya yang sudah tewas kemudian dipindahkan ke mobil petugas.
Baca juga: VIRAL Rekaman Suara Pengawal Rizieq Shihab Ingin Tabrak Mobil Penguntit, FPI Beri Penjelasan Ini
Baca juga: Fakta 6 Pengikut HRS Ditembak: Polisi Kantongi Bukti Rekaman, FPI Lapor Komnas HAM Hingga CCTV Rusak
6. Merebut senjata petugas
Setelah itu, saat dalam perjalanan ke Polda Metro Jaya, empat anggota FPI yang duduk di bagian belakang mobil mencoba melawan dan merebut senjata petugas.
Aksi itu terjadi saat melintas di Kilometer 51+200 Tol Jakarta-Cikampek.
"Upaya dari penyidik untuk melakukan pembelaan, sehingga dilakukan tindakan tegas terukur," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian.
Setelah mengalami luka, empat anggota FPI tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
7. Penjagaan ketat
Selama rekonstruksi, ratusan aparat keamanan dikerahkan. Kapolres Karawang AKBP Samtama Putra mengungkapkan, ada sekitar 240 personel yang dilibatkan.
"Tugas kita mengamankan rekonstruksi berjalan aman dan tertib," kata Rama saat apel di Mapolres Karawang, Minggu (13/12/2020).
Samtama menjelaskan, rekonstruksi digelar di 4 titik.
Ada dua titik di luar tol di wilayah Karawang dan dua di dalam ruas Tol Jakarta-Cikampek.
"Ada empat titik," ujarnya.
8. Bantahan FPI
Pasca-rekonstruksi tersebut, Sekretaris Umum FPI Munarman menuding hasil rekonstruksi merupakan rekayasa.
"Kami menghimbau untuk hentikan semua rekayasa dan fitnah. Mereka keenam korban hanya para pemuda lugu yang mengabdi kepada gurunya, menjaga keselamatan gurunya," kata Munarman kepada Kompas.com, Senin (14/12/2020).
Selain itu, FPI juga membantah laskar menyerang lebih dulu dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 8 Fakta Rekonstruksi Kasus Penembakan 6 Anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek
dan di Tribunnews.com 8 Fakta Rekonstruksi Penembakan 6 Anggota FPI, Rebut Senjata, Tembaki hingga Pepet Mobil Petugas