TRIBUNNEWSMAKER.COM - Merry menangis curhat soal titik terendahnya saat menjadi asisten Raffi Ahmad, sampai tak mau digaji selama tiga bulan.
Belasan tahun jadi asisten Raffi Ahmad, Merry rupanya pernah mengalami titik terendah.
Saat itu adalah waktu ketika Raffi Ahmad ditangkap terkait narkoba, Januari 2013 silam.
Bahkan saking sedihnya, Merry sampai menangis menceritakan hal tersebut.
Mulanya, Merry mengaku kejadian Raffi Ahmad ditangkap 2013 lalu adalah titik terberatnya menjadi asisten pria yang dijuluki Sultan Andara.
Merry lantas menceritakan awal mula tahu Raffi Ahmad diciduk polisi di kediamannya.
Baca juga: Terungkap Masa Lalu Merry, Dulu Jualan Sate, Digaji Raffi Ahmad Rp 20 Juta, Bangun Musala di Kampung
Baca juga: Merry Tak Lagi Jadi Asisten Raffi Ahmad, Sakit Sampai Jalan Pincang & Diseret, Pilih Ikut Sosok Ini
"Di depan rumah Bos Raffi udah banyak orang berpakaian kayak dari anggota kepolisian," kata Merry dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Briz Entertaiment, Sabtu (13/2/2021).
Namun sama sekali, Merry tak berpikir mobil-mobil tersebut membawa orang yang menciduk sang bos.
"Biasanya emang banyak temen Raffi selalu naro mobil di depan rumahnya," ucap Merry.
Sambil membawa peralatan make up, Merry mendatangi rumah Raffi Ahmad tampa menghiraukan mobil dan orang-orang berpakaian polisi.
"Saya tetep kesitu, tiba-tiba saya dihadang sama satu anggota yang meriksa bos Raffi di rumah," kata Merry.
Merry mengaku sempat ditanya-tanya oleh petugas kepolisian dan diminta duduk.
Tak lama kemudian, pembantu Raffi Ahmad mengatakan kejadian sebenarnya.
"Om, itu aa diperiksa sama BNN," ucap pembantu kepada Merry.
Mendengar hal tersebut, Merry mengaku langsung lemas dan memikirkan nasib sang bos.