Penggemar serial viral itu rela mengantre untuk mendapatkan dalgona sejak pagi.
Kini ia mampu mejual dalgona sebanyak 500 potong sehari.
Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibanding sebelum Squid Game tayang.
Pada hari-hari biasa, ia bahkan hanya bisa menjual dalgona kurang dari 200 potong.
Ia pun melemparkan gurauan merujuk pada serial Squid Game.
"Kami berpikir kami harus menempatkan senapan di sini juga," kata An sambil tertawa.
Diketahui, An Yong Hui telah berdagang dalgona selama delapan tahun.
Bersama rekannya, ia menggunakan 15 kg gula untuk membuat 700 dalgona untuk keperluan syuting Squid Game pada Juni 2020.
Bagi penduduk Korea Selatan, jajanan tersebut biasa dijual di depan sekolah.
Ketenaran dalgona tersebut hanya sampai awal tahun 2000-an.
Namun tren permen gula tersebut kian lama mereda.
Menurut An Yong Hui, usia permen tersebut bahkan lebih tua dari yang dibayangkan.
"Saya telah mendengar begitu banyak tentang tantangan dalgona dari ayah dan nenek saya dan selalu penasaran," kata Lee You Hee, mahasiswa baru di Seoul.
"Ini adalah pertama kalinya saya mencoba dan terkejut melihat betapa mudahnya itu rusak!" katanya setelah gagal dalam tantangan sambil berdiri di dekat stand An.
Akibat serial viral itu, tak sedikit penonton di luar Korea Selatan yang mencoba membuat sendiri permen gula itu.
Bahkan, e-commerce seperti Amazon, eBay, dan Coupang menjual perlatan untuk membuat dalgona.
Alat masak permen gula itu dijual seharga 29,99 USD atau sekira Rp 428.940.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha/Nafis)