Pacarnya dan wanita itu sudah saling bertukar pesan sekitar satu tahun lamanya.
Di hari pemakaman, Sachia merasakan kesedihan mendalam antara kehilangan dan sakit hati.
Emosinya begitu campur aduk.
“Saya akhirnya pergi ke pemakaman. Saya memiliki emosi yang campur aduk. Aku sedih tapi aku juga sangat terluka.” ujarnya.
Karena keadaan sekitar kematian pacarnya, Sachia harus memberikan telepon ke polisi.
“Ketika saya mendapatkan ponsel kembali dari polisi, saya kemudian menemukan empat wanita lainnya." ungkapnya.
Sachia hanya memendam sendiri saat itu. Ia tidak menyalahkan kelima wanita itu.
Ia marah pada mendiang pacarnya.
“Tidak ada wanita yang saya ajak bicara tahu tentang saya. Saya tidak menyalahkan mereka, saya menyalahkan dia." ujarnya.
Meski begitu menyakitkan, namun Sachia akhirnya bisa bangkit.
Ia kembali melanjutkan hidupnya dan move on.
“Sejujurnya, itu memilukan, tetapi saya baik-baik saja dan saya melanjutkan hidup saya. Saya menolak untuk membiarkan tindakannya mendikte bagaimana hidup saya.” ujar Sachia.
Video itu pun viral dan mendapat banyak komentar dari netizen.
Banyak yang bersimpati pada Sachia.
“Saya akan membatalkan pemakamannya. Dia lebih baik mengaturnya sendiri”, tulis seorang.
“Saya tidak akan hadir," ujar yang lain.
Terkait banyaknya komentar yang didapat, Sachia pun mengungkap kondisinya.
Ia mengaku telah sembuh dari lukanya.
“Saya ingin Anda semua tahu bahwa saya baik-baik saja, saya telah melakukan banyak terapi, saya berada di tempat yang baik”, ujarnya meyakinkan.
(Tribunnewsmaker/Talitha/Listusista)