KISAH Anjing Nemo, Setia Tunggu Tuannya Pulang, Diduga Tewas Jadi Korban Semeru, Temukan 3 Jasad

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Animals Hope Shelter saat mengevakuasi anjing Nemo di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. Nemo terus menunggu tuannya pulang, sementara petugas menduga pemilik Nemo meninggal jadi korban Gunung Semeru meletus.

Untung, salah seorang relawan memahami isyarat yang ditunjukkan Nemo.

Nemo minta ingin diikuti.

Setelah diikuti, anjing itu kemudian berhenti di salah satu timbunan material vulkanik.

Baca juga: HANYA Rumahnya yang Lolos dari Erupsi Gunung Semeru, Pak Roh Ternyata Lakukan Amalan Ini ke Tetangga

Baca juga: Pasutri Penambang Pasir Tewas Terjebak di Truk, Kendaraan Tertimbun Lahar Panas Erupsi Gunung Semeru

Anggota Animals Hope Shelter saat mengevakuasi anjing Nemo di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. Nemo terus menunggu tuannya pulang, sementara petugas menduga pemilik Nemo meninggal jadi korban Gunung Semeru meletus. (Animals Hope Shelter)

Relawan yang mencurigainya kemudian meminta bantuan TNI dan anjing K-9.

Lokasi itu diendus dan digali.

"Di lokasi yang ditunjukkan Nemo, ada tiga jenazah. Dan sedihnya itu ditemukan jenazah Putri (28) dan Salsa (3) sedang berpelukan, kondisi ibunya hangus, tapi anaknya utuh," katanya.

Christian tak tahu pasti apakah tiga jenazah yang ditemukan tersebut merupakan tuan Nemo atau bukan.

Sebab sampai sekarang, ia masih mengumpulkan keterangan warga.

"Ini masih saya gali, apakah itu tuannya atau bukan," ujar dia.

Berhasil Dievakuasi 

Seusai memberikan tanda lokasi jenazah, Nemo ternyata masih menolak untuk dievakuasi.

Ia berlari tiap kali didekati oleh tim rescue. 

Berdasarkan keterangan warga sekitar, selama 12 hari pasca erupsi, Nemo bertahan di Curah Kobokan tanpa makan dan minum.

Dia hanya makan dari nasi bungkus sisa para relawan.

Ia berlari ke sudut-sudut kampung, seperti sedang mencari tuannya pulang.

Halaman
123