INGAT Anak Akidi Tio yang Prank Sumbangan Rp2 Triliun? Hasil Tes Kejiwaan Terkuak, Teman Syok: Nekat

Editor: octaviamonalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heriyanti, anak Akidi Tio diperiksa polisi, sumbangan Rp 2 triliuun diduga hanya prank

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Masih ingat kasus dugaan prank sumbangan Rp 2 triliun yang dilakukan Heriyanti, putri pengusaha Akidi Tio? begini kabarnya sekarang.

Hingga saat ini kasus dugaan prank sumbangan Rp 2 triliun yang dilakukan Heriyanti, putri bungsu Akidi Tio masih bergulir.

Bahkan polisi juga sudah mendapatkan hasil dari tes kejiwaan Heriyanti.

Sahabat Heriyati, dr Siti Mirza Nuriah mengaku kaget melihat kelakuan putri Akidi Tio tersebut.

Bahkan dr Siti Mirza sampai menyebut anak Akidi Tio ini hanya berhalusinasi soal memberi sumbangan Rp 2 triliun tersebut.

"Tidak pernah punya itikat baik cuma janji-janji palsu dan halu saja dia," ujar dr Siti Mirza Nuriah saat diwawancarai Tribunsumsel.com, Minggu (2/1/2022).

Baca juga: SOSOK Suami Heriyanti, Menantu Akidi Tio Dulu Pebisnis tapi Bangkrut, Kini Jadi Sopir Taksi Online

Baca juga: FIRASATNYA Terbukti, Sosok Ini Ternyata Sudah Curigai Hibah Rp 2 Triliun Akidi Tio: Halusinasi

Sosok Akidi Tio, pengusaha yang prank sumbang Rp 2 Triliun untuk penanganan covid-19 di Indonesia (Humas Polda Sumsel)

Terbaru, polisi menyebut sudah mengantongi hasil tes kejiwaan yang dilakukan empat dokter ahli dan satu psikolog terhadap Heriyanti.

Meski belum dijelaskan secara pasti, namun secara tersirat pernyataan polisi telah mengungkap ada sesuatu permasalahan dalam kejiwaan Heriyanti.

Terkait hal ini, Siti Mirza merasa tidak cukup yakin bila sahabatnya tersebut punya masalah kejiwaan.

Menurutnya ada sesuatu yang dirahasiakan Heriyanti hingga semuanya bisa kacau seperti ini.

"Saya yakin dia bukan orang dengan gangguan kejiwaan.

Mungkin ada yang dia rahasiakan. Karena sepanjang pengetahuan saya kenal lama dengan dia, H adalah orang baik-baik yang tepat janji.

Bukan pembohong.

Dia berubah jadi pembohong setelah akhir-akhir ini saja. Sayangnya tidak bisa diungkap apa sebabnya, jadi berubah mengesalkan begini," ucapnya.

Siti Mirza sendiri sebenarnya ragu Heriyanti memiliki dana sebesar Rp 2 Triliun yang akan disumbangkan kepada masyarakat.

Diawal mendengar kabar tersebut dia mengaku, sempat bertanya langsung kepada Heriyanti yang saat itu sudah berhutang Rp 2,5 Miliar kepadanya.

Namun Heriyanti meyakinkan Siti Mirza bahwa uang tersebut benar ada bahkan turut serta membawa nama Prof Hardi Darmawan yang merupakan salah satu tokoh kesehatan ternama di Palembang.

Mendengar nama Prof Hardi Darmawan, keraguan dibenak Siti Mirza sempat luluh meski belakang pemikiran positif itu tidak terbukti.

"Saat H yang mau nge-prank Kapolda terjadi, setelah 3 bulan terakhir saya tidak pernah sekalipun bertemu dengan dia.Walaupun saya keliling nyari dia.

Tapi tiba-tiba dia muncul dengan berita uang warisan ayahnya sudah cair dan sejumlah Rp 2 Triliun bakal diserahkan ke Kapolda. Saya terheran-heran, tidak percaya.

Baca juga: SELAIN Hibah Rp 2 Triliun, Heriyanti Anak Akidi Tio Diduga Kena Kasus Ini, Istana Negara Terseret

Makanya saya pernah komentar, kamu jangan asbun (asal bunyi) Hong (panggil akrab Heriyanti). Kamu bisa masuk penjara loh.

Terus jawabnya, saya sumpah bu ini serius, yang akan menyerahkan ditemani Prof Hardy.

Lalu saya telpon Prof Hardy karena saya kurang yakin, betul atau tidak H akan menyerahkan uang Rp 2 Triliun ditemani Prof Hardy. Kemudian Prof Hardi jawab, iya betul sekali (akan sumbang Rp 2 Trilun).

Saat itu saya tenang soalnya tidak mungkin H berani "ngadali" Prof Hardy," ungkapnya.

"Tapi sepersepuluhnya dari Rp 2 Triliun mungkin bisa jadi ada. Masalahnya kok jadi tidak ada.

Sayang H tidak mau menjelaskan apa kejadian sebenarnya atau mungkin cuma halusinasi dia saja.

Tapi dari pengakuannya sudah hampir 5 tahun dia ngurus urusan ini (warisan Akidi Tio)," katanya menambahkan.

Lanjut dikatakan, Siti Mirza sebenarnya tahu Heriyanti selama ini selalu mondar-mandir Palembang-Jakarta hingga Singapura untuk mengurus pencairan yang sedang diupayakan.

"Saya tahu dan lihat dia betul-betul mondar-mandir dari Palembang ke Jakarta. Dulu mondar-mandir ke Singapura ngurus pencairannya.

Terakhir karena pandemi dia tidak bisa ke Singapura.

Dia ngurus di Batam, ada orang yang mondar mandir Singapura-Batam dan dia nunggu di Batam untuk tanda tangan dan lain-lain," ucapnya.

"Apa yg terjadi harusnya dia jelaskan ke polisi supaya tidak dicap punya masalah kejiwaan. Sayang betul dia nekat tidak mau mengungkap apa yang terjadi sebenarnya," tutur dia.

Sebagai orang yang sudah cukup lama saling mengenal, Siti Mirza sangat menyayangkan sikap Heriyanti yang dinilainya tidak berterus terang.

Bukan hanya pada dirinya, namun juga pada seluruh masyarakat Indonesia termasuk Irjen Pol Eko Indra Heri yang pada saat kehebohan dugaan prank 2 T terjadi, menjabat sebagai Kapolda Sumsel.

Untuk diketahui, Irjen Pol Eko Indra Heri saat ini sudah dimutasi menjadi Koorsahli Kapolri dan kini jabatan Kapolda Sumsel diemban oleh Irjen Pol Toni Harmanto yang sebelumnya merupakan Kapolda Sumbar.

Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/1701/VIII/KEP./2021 yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM) Irjen Pol Wahyu Widada pada Rabu (25/8/2021) lalu.

"Ya sudah saya bilang, tolong H terus terang kenapa nge-prank Kapolda.

Dia yang nge-prank atau orang lain yang nyuruh.

Kalau dia pribadi yang nge-prank mungkin bener, maaf ada sesuatu yang salah sama dia.

Tapi saya yakin dia tidak senekat itu nge-prank Kapolda.

Nah misal bukan ide dia yang nge-prank terus siapa. Terus terang dong," ungkapnya.

Sita Mirza hanya ingin Heriyanti berkata jujur dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Termasuk soal dugaan prank kepada Kapolda Sumsel saat itu.

Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indradimutasi gara-gara terseret terima simbolis hibah Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio (Kolase Tribunews.com)

Bila Heriyanti sudah berkata jujur tentang semuanya, Siti Mirza berujar, dirinya siap untuk duduk bersama guna mencari titik temu dari persoalan dengan sahabatnya tersebut.

"Yah setiap org punya masalah kan. Saya akan berusaha mengerti, mari cari solusi. Kenapa tidak bisa bayar, apa sebabnya. Karena saya tahu dan paham dia jungkir balik dengan segala cara untuk mencairkan urusannya," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, polisi sudah mengantongi hasil kejiwaan dari Heriyanti, putri mendiang Akidi Tio yang sempat membuat kehebohan satu Indonesia dengan "prank" sumbangan sebesar Rp 2 Triliun.

Namun terkait hasil pemeriksaan tersebut, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan masih enggan mengungkapkannya secara gamblang.

"Kita sudah mendapatkan hasil dari rumah sakit jiwa dari yang bersangkutan, tapi karena ini medis ya mungkin tidak bisa kami sampaikan," kata dia.

Hisar hanya mengungkapkan, hasil kejiwaan Heriyanti dilakukan oleh empat dokter ahli dan satu psikolog yang tergabung dalam tim observasi untuk selanjutnya bakal dituangkan dalam BAP.

Akan tetapi, secara tersirat pernyataannya telah mengungkapkan ada sesuatu permasalahan dalam kejiwaan Heriyanti.

"Kita akan tanyakan dengan ahli pidana. Dengan kondisi (kejiwaan) seperti ini apakah dia bisa menjadi subjek hukum dan mempertanggungjawabkan perbuatannya," ucap Hisar.

Hisar juga berjanji akan menyampaikan hasil yang didapat dalam pemeriksaan ini bila semuanya sudah jelas.

"Nanti setelah ini sudah clear akan kita sampaikan hasilnya kepada rekan-rekan," tuturnya.

Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, penyidik tidak akan gegabah dalam melaksanakan setiap proses hukum.

Termasuk proses hukum yang kini sedang dihadapi Heriyanti.

"Jadi kita tidak gegabah dulu ya. Memastikan lagi, survei perilaku juga yang nanti berkaitan dengan pertanggung jawaban hukum yang nanti dia (Heriyanti) pikul atau tidak. Dan yang memutus adalah pengadilan bukan kita," ucapnya.

Untuk diketahui, Heriyanti mengatasnamakan mendiang sang ayah, Akidi Tio, menyampaikan ingin memberi bantuan bernilai fantastis sebesar Rp 2 Triliun bagi masyarakat Sumsel, senin (26/7/2021)

Heriyanti berniat menitipkan bantuan ini kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri melalui Dokter pribadi keluarga Akidi Tio di Palembang, dokter Hardi Darmawan.

Penyerahan simbolis dana bantuan tersebut turut disaksikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji bertempat di Mapolda Sumsel.

Namun belakang diketahui rencana pemberian dana bantuan tersebut diduga hanya "prank".

Sebab hingga kini yang sudah memasuki tahun 2021, dana bantuan tersebut tak kunjung cair bahkan secara berangsur membuka sejumlah fakta-fakta kehidupan Heriyanti.

Atas dugaan prank tersebut, Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan pemeriksaan terhadap Heriyanti.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Polisi Sebut Hasil Tes Kejiwaan Heriyanti Soal Kasus Sumbangan Rp 2 T, Siti Mirza Ungkap Kronologi