"Jadi kalau di kalangan santri itu kan diajarkan hormat pada senior. Istilahnya ewuh-pakewuh (adab sopan santun)."
"Itu alasan mengapa para korban tidak berani melawan. Bahkan cerita ke orang lain termasuk orangtuanya juga tidak, apalagi kejadian itu antara pria dan pria. Sangat memalukan," jelas Kistaya.
Selain itu, aksi pelecehan yang dilakukan RD sempat terekam kamera CCTV masjid.
Dalam visual CCTV, nampak RD melakukan pelecehan seksual terhadap korbannya, persis seperti yang dideskripsikan para korban.
Baca juga: Pelatih Futsal Lakukan Pelecehan, Pelaku Penyuka Sesama Jenis, Korban di Bawah Umur, Capai 64 Orang
Pengakuan RD
Dalam interogasi Polisi, RD mengakui semua perbuatannya.
Ia melakukan hal tersebut semata mata ingin melampiaskan nafsunya yang dinilai Kistaya sebagai penyimpangan seksual.
Sejauh ini, polisi sudah meminta psikolog untuk memeriksa kejiwaan RD. Termasuk mendalami orientasi seksualnya.
"Yang bisa menentukan itu penyimpangan seksual atau pelaku ada kelainan kan dokter."
"Tapi kalau pengakuan RD, dia suka perempuan, tapi tidak bernafsu. Kira-kira seperti itulah kondisinya," jelas Kistaya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunKaltara.com/Andi Pausiah)(Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemuda 22 Tahun Lecehkan 30 Santri, Ngaku Suka Wanita tapi Tak Bernafsu, Beraksi saat Malam Hari.