TRIBUNNEWSMAKER.COM - Amarah seorang ibu memuncak mengetahui seseorang melakukan sesuatu pada bayinya tanpa izin.
Orang tersebut diam-diam menyuapi bayinya yang baru berusia 4 bulan.
Padahal bayi yang baru berusia 4 bulan belum bolek mengonsumsi makanan padat.
Sebelum berusia 6 bulan, bayi hanya boleh mengonsumsi ASI dikarenakan pencernaannya belum kuat.
Seorang ibu bernama Uda Meknul ini membagikan curhatannya mengenai bayinya melalui Facebook.
Anak Uda Meknul yang baru berusia 4 bulan kini dirawat di rumah sakit.
Melansir Ohbulan, Uda Meknul meluapkan kekesalannya atas tindakan seseorang.
Baca juga: Saya Stres Pilu Mantu, Mertua Ngeyel Beri Air Matang ke Bayi 2 Bulan, Dokter Syok Ungkap Bahayanya
Baca juga: DIHINA Mandul 7 Tahun Nikah Tak Hamil, Pasutri Ini Buat Haru Rawat Bayi Broken Home bak Anak Kandung
Orang yang namanya tak disebutkan oleh Uda Meknul ini seenaknya menyuapkan makanan ke bayinya.
Akibat perbuatan orang tersebut, anak Uda Meknul harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Bayi di bawah 6 bulan belum boleh makan makanan padat, Anda paham? Ketika saya memarahinya, dia mengatakan bahwa anak-anak zaman dulu baik-baik saja jika diberi makan, apakah orang kota tidak tahu?" tulis Uda Meknul menceritakan percakapannya dengan orang yang menyuapi bayinya.
Ternyata orang tersebut menyuapi bayi Uda Meknul yang baru berusia 4 bulan dengan kurma dan pir.
"Ia mengatakan hanya ingin mengenalkan rasa kurma dan pir. Lain kali lakukan pada anakmu sendiri, jangan pada anak orang lain!" emosi Uda Meknul.
Akibat perbuatan orang tersebut, bayi berusia 4 bulan ini mengalami diare.
Bahkan ia buang air besar hingga 30 kali sehari dan bercampur darah.
Baca juga: Mertua Terobsesi Punya Cucu Laki-laki, Kecewa & Tak Terima Saat Menantu Mengandung Bayi Perempuan
Baca juga: Bayi 15 Bulan Meninggal di Penitipan, Tersangkut di Ayunan Kain, Pilu Ortu 2 Kali Kehilangan Anak
"Kita normal diare 3-4 kali badan terlalu lemas untuk berdiri, sakit, ini sampai 30 kali. Sedih hati ini melihat anak yang kehadirannya sudah 8 tahun dinantikan jadi seperti ini," curhat Uda Meknul.