"Tanggal 21 Mei kemaren nonton Teater Musikal "Tegak Setelah Ombak INGGIT GARNASIH". Rasanya? Bahagia sekali. Awal tau bakal ada Teater tentang Ibu Inggit aku langsung beli, di tahun 2020. Ternyata ketunda karena pandemi. Dan akhirnya bisa menikmati Teater luar biasa ini di tanggal 21 Mei 2022 kemaren. Penantian dua tahun yang terbayar tuntas dan bikin takjub. Kak Happy Salma luaarrr biasa sekaliiii monolog selama 2 jam, kagum :')," tutur Indah Permatasari.

"Mengenal kehidupan Ibu Inggit melalui buku buku biografinya dan betapa aku mengangumi sifat tulus, kegigihan dan prinsip hidup Ibu Inggit, sehingga langsung mengidolakan beliau. Sangking sayangnya sama Ibu Inggit, beberapa tahun lalu aku mendatangi Rumah Ibu Inggit yang di Bandung. Terima kasih juga kamu @arie_kriting selalu menemani di setiap moment aku merekam jejak Ibu Inggit Garnasih ," seru Indah Permatasari.

Memang selama ini hubungan Indah Permatasari dengan sang ibunda, Nursyah sudah renggang sejak sang aktris menjalin hubungan dengan Arie Kriting.

Bahkan meski kini Indah sedang hamil anak pertama Arie, Nursyah tak peduli.

Mirisnya, Nursyah justru menyinggung tentang perjuangannya hingga Indah menjadi seorang publik figur.

Nursyah secara tak langsung tidak terima dengan sikap Indah yang mengungkit Arie sering membiayai sang anak.

"Halo Indah Permatasari yang mulia, yang terhormat, uang kamu dapat itu film 300 juta, 200 juta, 100 juta. Itu siapa yang berjuang dari nol? Siapa yang berjuang, coba? Yang berusaha siapa, coba? Sampai kamu mengungkit-ungkit semua yang dia (Arie Kriting) bayar," ungkap Nursyah di YouTube Intens Investigasi pada Jumat (20/5) seperti dilansir TribunJatim.com dari Frame.Grid.Id.

Nursyah lalu mengaku rela berpuasa demi mengurangi biaya hidup.

"Kamu tau saya berjuang bagaimana, saya lebih banyak puasa Sunnah supaya kurang biaya di sini," ujarnya.

Diakui Nursyah memang sudah tak lagi meminta uang pada Indah sejak tahun 2019 lalu.

"Helo anakku yang cantik jelita, dari 2019 saya tidak begini lagi sama Anda yang cantik," tutur Nursyah sambil menengadahkan tangan.

Nursyah berjuang bertahan hidup dengan segala cara.

"Mulai saya menjahit, menjahit dari Tanah Abang beli kain. Saya bikin 10 lembar, 20 lembar, saya kirim ke Makassar.

Begitu tinggal lagi di sini, dua tahun ini Covid, saya jual bawang merah di pinggir jalan," bebernya.

Selain itu Nursyah merasa Indah sudah mengandalkan sang suami dibanding dirinya sebagai seorang ibu.