Pada The Guardian, Sandberg mengatakan dia berharap dengan adanya buku ini dapat membantu orang berhenti menghakimi orang lain yang menjalin hubungan baru usai ditinggalkan oleh pasangannya, khususnya terhadap perempuan.
"Karena perempuan sangat mudah dihakimi dengan kasar. Pria kadang cepat jalin hubungan lagi, dan tak masalah, sementara tidak dengan perempuan, dan itu tidak adil," ujarnya.
Berdasar penelitian
Menentukan waktu tepat untuk kembali menjalin hubungan baru usai pasangan tiada masih belum ada jawaban pasti. Satu studi dari dekade lalu pernah menawarkan satu jawaban.
Pada 1996, San Diego Widowhood Project meneliti sekitar 249 duda dan 101 janda yang diminta mengisi kuesioner tentang interval kematian pasangan mereka.
Setelah 25 bulan, 61 persen pria dan 19 persen perempuan menikah lagi atau terlibat dalam hubungan asmara yang baru.
Temuan itu semakin menegaskan bahwa perempuan punya perasaan negatif untuk memulai lagi hubungan yang baru.
Christine Safein, direktur kilinik Our House Grief Support Center mengatakan 'tidak ada waktu tepat' untuk memulai menjalin pasangan baru setelah pasangan tiada.
Oleh karenanya, kata dia, publik mestinya tidak mudah menghakimi dalam hal ini.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
( Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Datangi Rumah Ariel NOAH Bareng Adik Ashraf Sinclair, Aksi BCL Bikin Fans Heboh