Lokasinya ya sederetan dengan Pantai Pangi namun bukan di tempat yang biasa didatangi wisata.
Kalau di lokasi yang biasa dipakai bermain wisatawan itu tepi pantainya datar sehingga tak cocok buat melempar kali.
Sementara Pantai Pangi sudah cukup dikenal karena selalu ramai didatangi wisatawan.
Meski jaraknya sekitar 45 km dari Kota Blitar namun pantai Pangi selalu jadi destinasi karena airnya cenderung kebiruan, pasirnya putih dan lembut.
Terus, ada banyak panorama lainnya, ada telaga di tepi ppantai itu.
Karena airnya cukup landai sehingga tak cocok buat memancing.
Korban dan kedua temannya itu mencari tempat yang agak ke timur dari Pantai Pangi.
Tepatnya, di atas batu karang, yang menghadap ke laut sehingga cocok buat memancing karena di bawah batu karang yang didudukinya itu, lautnya agak dalam meski berada di tepi.
"Mereka duduk bertiga di atas batu itu sambil memancing.
Memang, lokasinya pas karena lautnya dalam karena di bawah batu," ungkapnya.
Mungkin, karena sudah lama memancing atau sekitar lima jam, tepat pukul 17.00 WIB, korban mengaku perutnya mulai keroncongan.
Kebetulan, korban sudah menyiapkan segala keperluannya bila sewaktu-waktu kelaparan atau ingin membuat kopi. Di tasnya, dry bag, yang anti air itu, korban membawa peralatan.
Bukan hanya peralatan memancingnya namun juga membawa kompor kecil, dan pancil kecil buat memasak mie. Itu seperti perlengkapan orang yang sedang camping atau pendaki.
"Ia memasak mie, di atas batu karang itu, dengan menggunakan kompor kecil (yang biasa dipakai oleh para penjelajah alam). Di saat korban memasak mie, dua rekannya tetap memancing di dekatnya," ujarnya.
Namun, tidak disangka-sangka oleh mereka, bersamaan itu ombak besar datang dan menghantam batu yang diduduki itu.