TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bharada E beri pengakuan terkait detik-detik dirinya menembak Brigadir J hingga tewas.
Bharada E mengaku, dirinya-lah yang menembaki Brigadir J hingga tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Tak hanya itu, Bharada E mengaku dirinya masih menembaki Brigadir J meski korban sudah meninggal di tempat.
Kepada Komnas HAM, Bharada E turut menceritakan awal mula kronologi baku tembak tersebut.
Putra Manado, Sulawesi Utara itu mengatakan, awalnya ia ditembak oleh Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat.
Mendapat serangan mendadak itu, ia pun mundur, mengambil senjata lalu membalas tembakan itu.
Bahkan ketika tembakannya membuat Brigadir J jatuh, ia tidak langsung berhenti.
Baca juga: MISTERI 3 HP Brigadir J, Belum Ditemukan, Pacar Dapat 23 Missed Call, Baju Hilang: Siapa Menguasai?
Baca juga: Brigadir J Dituding Pernah Pakai Parfum Istri Ferdy Sambo, Kamaruddin Tantang: Orang Berhalusinasi
Ia bergegas mendekati tubuh korban dan dari jarak sangat dekat sekitar 2 meter, ia tetap melepaskan tembakan ke tubuh korban.
Cara itu, ungkap Bharada E, ia lakukan untuk memastikan bahwa Brigadir J sudah tidak berbahaya lagi bagi dirinya.
"Dari jarak dekat saya masih tembak korban yang sudah jatuh terkapar," ujar Bharada E.
Ia membeberkan fakta itu ketika diperiksa oleh LPSK ( Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ).
Keterangan ini pernah disampaikan juga saat diperiksa di Komnas HAM ( Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ).
Kesaksian itu dibuat oleh Bharada E sendiri.
Keterangan ini pun masih didalami lagi oleh LPSK juga Komnas HAM.
Kepada LPSK, Bharada E menurutkan, saat itu ketika melihat seniornya jatuh terkapar, ia mulai mendekat.
Baca juga: Satu Jam Sebelum Brigadir J Tewas, Vera Sempat Diteror Puluhan Missed Call, Kamarudin: Tak Beraturan