TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kepada pengacaranya, Bharada E ungkap detik-detik dirinya turut menembak Brigadir J.
Deolipa Yumara, pengacara Bharada E mengaku klienya terpaksa menembak Brigadir J lantaran perintah atasannya yakni Ferdy Sambo.
Bharada E bahkan merasa ketakutan saat harus menembak senior yang akrab ia sapa Bang Yos tersebut.
Dijelaskan lagi oleh Deolipa Yumara, saat dipaksa menembak Brigadir J, Bharada E juga mendapat ancaman dari Ferdy Sambo.
Pasalnya, menurut pengakuan kepada Deolipa, saat itu Bharada E merasa ketakutan saat menjalankan perintah atasannya itu.
Karena, jika tak melakukan perintah untuk menembak Brihadir J, justru dirinya yang akan 'dieksekusi' oleh atasannya itu.
Baca juga: Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Perintahkan Bharada E, Rekayasa & Halangi Penyelidikan
Baca juga: Jangan Ganggu! Pengacara Bharada E Murka Ditekan Cabut Perkara: Pak Jokowi Tolong Keselamatan Saya
Hal itu diungkapkan Deolipa saat wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).
"Dia mengaku salah paling engga.
(Bharada E) ini kan Polisi Brimob, dan menjalankan perintah atasan," kata Deolipa.
"Tapi 'saya juga takut' kata dia kan, tapi ketakutan juga kalau saya tidak menembak (Brigadir J), saya yang ditembak. Kan gitu.
Sama yang nyuruh nembak," kata Deolipa.
Deolipa juga mendengar curahan hati Bharada E.
Dimana, saat menembak Brigadir J, Bharada E dengan perasaan takut dan memejamkan mata.
Baca juga: DITARUH di Rumah Mertua, 2 Barang Ferdy Sambo Disita, Diduga Ada Kaitan dengan Kematian Brigadir J
"Makanya dia sembari memejamkan mata, door..door..door. gitu aja," ungkap Deolipa menceritakan curhat Bharada E.
Deolipa pun menyadari bahwa perintah atasan di institusi Polri memang kadang susah untuk dibantah bahkan kerap menyerempet dengan pelanggaran hukum.
"Karena dia itu prajurit Brimob yang terbiasa perintah komando, tentu atas arahan komando tadi dijalankan," sambungnya.
Ia juga mendapat cerita dari Bharada E bahwa peristiwa penembakan Brigadir J terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta.
Peristiwa penembakan itu, kata Deolipa menceritakan ulang perkatakan ulang perkataan Bharada E, terjadi begitu cepat dan hanya beberapa menit.
"Kalau secara curhatnya dianya (Bharada E) begitu, beberapa menit saja itu kejadiannya.
Secara curhat ya bukan projustisinya, karena dia curhat juga sama saya.
Begitulah kira-kira, singkat saja," jelasnya.
'Jangan Ganggu!' Pengacara Bharada E Murka Ditekan Cabut Perkara: Pak Jokowi Tolong Keselamatan Saya
Sementara itu, pengacara Bharada E rupanya juga sempat mendapat tekanan dari beberapa oknum.
Deolipa Yumara mengaku ditekan agar mundur menangani kasus Bharada E kliennya tersebut.
Alih-alih mundur, Deolipa Yumara justru semakin maju dan optimis.
Bahkan pengacara Bharada E ini sampai meminta tolong pada Mahfud MD hingga Presiden Jokowi.
Hal itu diungkapkan Deolipa saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (9/8/2022).
'Saya punya harapan-harapan, yang pertama harapan pribadi saya, internal.
Ini kan kemudiaan saya menjadi saksi yang mendengar cerita Bharada E.
Saya adalah kuasa hukumnya," kata Deolipa.
"Jadi tolonglah jangan ada tekanan-tekanan ke saya supaya cabut perkara atau apa, supaya cabut kuasa atau apa," tambahnya.
Dengan nada tinggi bahkan Deolipa mencontohkan tekanan-tekanan yang datang kepada dirinya.
Ia bahkan sampai marah lantaran dirinya bukanlah pengacara swasta melainkan pengacara yang ditugaskan Bareskrim Polri, tapi tetap masih mendapat tekanan.
"Namanya berperkara kan adajuga yang suka dan enggak suka.
'Woy jangan begitu, jangan begini, gua cabut, tolong ini,' ah gitu.
ya kita bernegara nih.
Ini saya pengacara merah putih lho, bukan pengacara institusi, saya pengacara merah putih untuk kepentingan bendera merah putih," tegasnya.
Baca juga: Tolong Berkata Jujur Pilu Keluarga Bharada E, Minta sang Anak Jangan Takut: Tuhan Pasti Tolong
Deolipa memilih membuka teror tekanan yang didapatkannya lantaran sudah begitu mengganggu.
Menurutnya, ia sudah melangkah jauh sebagai kuasa hukum Bharada E, pantang surutkan langkah.
"Jadi jangan diganggu lah ketika sudah ada kuasa ke ke kami, kami sudah bicara panjang tiba-tiba mau dihentikan, ya enggak bisa.
Ini saya buka saja lah," ujarnya.
Deolipa sampai meminta tolong kepada Presiden Jokowi untuk melindungi dirinya.
Ia mengaku mengabdikan dirinya untuk Indonesia lewat profesi pengacara.
"Harapan saya ada Pak Mahfud MD, ada Pak Presiden Jokowi, ya tolong lah kami juga diperhatikan.
Bukan perhatikan keuangannya, kami sudah banyak duit, tapi perhatikanlah keselamatan saya juga."
"Kalau kemudain saya dihantam-hantam ya saya enggak terima juga, kami pengacara punya jiwa korsa, ya korsa pada negara," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan TribunJakarta.com dengan judul Kesaksian Bharada E: Ketakutan, Kalau Tak Menembak Brigadir J, Saya Yang Ditembak, Lalu Dor dor dor, Deolipa Yumara Marah Ditekan Supaya Cabut Perkara, Minta Pertolongan Jokowi: 'Saya Dihantam-hantam'