Ngaku Terzolimi, Ferdy Sambo Nangis di Depan 5 Orang Penting Ini Setelah Habisi Brigadir J, Menjebak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irjen Ferdy Sambo sempat menangis di depan lima orang penting saat kematian Brigadir J terungkap. Ternyata simpan aksi keji.

Mengurai nama-nama yang sempat dihubungi Ferdy Sambo sesaat setelah Brigadir J dihabisi, Mahfud MD blak-blakan.

Ternyata demi melancarkan skenario pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo sampai mengakui bahwa hidupnya sedang dizolimi seseorang.

"Satu, Kompolnas, Kompolnas itu hari Senin (11/7/2022) dipanggil oleh Pak Sambo diundang ke kantornya. Hanya untuk nangis di depan Kompolnas. Nangis (bilang) 'saya teraniaya. Kalau saya sendiri ada di situ, saya tembak habis dia'. (tanya Kompolnas ke Sambo) 'apa yang terjadi pak ?' (jawab Sambo) 'saya terhina, saya dizolimi'. Nangis gitu, jawab gitu aja," ungkap Mahfud MD.

Tak cukup satu orang, Ferdy Sambo bergerak dan mendatangi anggota Kompolnas lainnya.

Di momen itu, Ferdy Sambo secara konsisten menyampaikan dialog bohongnya.

"Kapan dramanya ? baru dari Kompolnas itu, Mba Pungky pulang, enggak ngerti apa-apa. Lalu sesudah itu, (seorang anggota) Kompolnas dipanggil juga ke situ, (Sambo) nangis dengan cara sama. Berarti ada upaya pengkondisian psikologis, agar ada orang yang nanti membela menyatakan bahwa itu terzolimi, kan betul kan, Kompolnas maupun Komnas HAM, semula," imbuh Mahfud MD.

motif pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo, dugaan perselingkuhan muncul, ini kata Mahfud MD (kolase Youtube Kompas TV/Ist)

Orang ketiga yang dihubungi Ferdy Sambi adalah seorang teman Deddy Corbuzier.

Sosok tersebut diakui Mahfud MD adalah orang terkenal.

"Teman Anda juga (teman Deddy Corbuzier), dibilangin begitu juga. Beberapa orang juga, dihubungi dia (Ferdy Sambo) hanya nangis aja. Artinya memang ada suatu pengkondisian bahwa itu dizolimi, istrinya dilecehkan," ungkap Mahfud MD.

Selain tiga sosok tersebut, Ferdy Sambo juga mengadukan cerita karangannya itu ke Komnas HAM dan LPSK.

Mengetahui hal tersebut, Mahfud MD segera memanggil Kompolnas dan Komnas HAM.

"Saya pulang dari Mekkah, saya panggil Kompolnas dan Komnas HAM, masih kadang kala terpengaruh oleh kerangka pikir itu, bahwa ini terjadi pelecehan, sehingga ditembak oleh Bharada E, itu skenarionya," kata Mahfud MD.

Punya dugaan kuat bahwa cerita Ferdy Sambo hanya rekayasa, Mahfud MD lantas memberikan pandangan lain kepada Kompolnas.

"Begitu saya dengar tiga orang begini, Kompolnas saya bilang 'kita ganti perspektif', saya panggil Benny Mamoto (bilang) 'Anda salah. Kenapa Anda bilang itu kejadiannya benar ? padahal ini ada perspektif lain yang lebih masuk akal'. (kata Benny Mamoto) 'saya begitu ada peristiwa, bapak ada di Mekkah, saya langsung ke Polres Jaksel. Saya mendapat penjelasan begitu. Yang salah kan Kapolres, kenapa anda percaya, wong itu enggak masuk akal'," ungkap Mahfud MD.

Pengakuan Terbaru Ferdy Sambo

Halaman
123