Ibu PC bilang, Lihat nih abang kamu nih, rajin kali pun, luwes banget, multi talenta, dan mau menyetrika baju anaknya (anak Putri).
Bingung mau menggaji berapa, kata si Ibu ke adik Brigadir Yosua," ujar Kamaruddin.
Bahkan Putri Candrawathi menanyakan ke adik Brigadir J, apakah libur atau tidak.
"Ibu nanya, kamu lagi libur gak Dek, kalau libur ikut ke Magelang, katanya," ujar Kamaruddin.
Artinya dari percakapan WhatsApp itu, menurut Kamaruddin, hubungan Ibu Putri, baik dengan almarhum Yosua atau Brigadir J dan adik Brigadir J sangat baik.
"Jadi tidak benar, kehormatan ibu ada dilecehkan, apalagi diancam pakai pistol.
Yang benar adalah kehormatan Bapak karena terungkap selingkuh sama si Cantik dan bisnis gelapnya akan dilaporkan ke atasan.
Makanya ancaman Skuat lama ke Brigadir J tanggal 7 Juli, apabila naik ke atas, Yosua akan dibunuh atau dibantai sehingga Yosua melapor dan curhat ke kekasihnya," ujar Kamaruddin.
"Skuat kurang ajar ini mau membantai saya, itu terucap dari almarhum ke kekasihnya lewat Video Call, dan ada jejak elektoniknya," kata Kamaruddin.
Karenanya, menurut Kamaruddin motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo adalah dendam lama.
Karena Irjen Ferdy Sambo menduga Brigadir J telah membocorkan hubungannya dengan wanita lain ke istrinya Putri Candrawathi (PC).
Karenanya PC beberapa kali mengancam suaminya akan melaporkan ke atasan Ferdy Sambo, sekaligus melaporkan sejumlah bisnis gelapnya mulai dari perjudian, sabu-sabu, penjualan miras dan mobil R.
"Motifnya adalah dendam karena ada perselingkuhan si bapak (Ferdy Sambo-Red) dengan si cantik itu.
Si ibu awalnya mencari tahu, kenapa si bapak tidak pulang.
Diduga ajudan Brigadir J memberi tahu alasan kenapa tidak pulang.