Kasus Ferdy Sambo

Putri Candrawathi Tersangka tapi Belum Ditahan, Ayah Brigadir J Tunggu Waktu: Terbukti Persidangan

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jadi tersangka, Putri Candrawathi belum ditahan, ayah Brigadir J tunggu tanggal main, ungkap harapan ini.

"LGBT, semua ini gak ada yang LGBT kecuali psikopat. LGBT, L nya hilang, G nya hilang, T nya hilang, tinggal B. B itulah Sambo. B inikan biseksual.  Biseksual ini adalah bisa sama wanita, lelaki juga iya. Bisa punya selingkuhan wanita, bisa juga laki-laki," kata Deolipa kepada Karni Ilyas di akun YouTube Karni Ilyas Club, yang tayang, Kamis (18/8/2022).

Menurut Deolipa, informasi adanya potensi LGBT dalam kasus ini, justru dipastikan oleh penyidik yang memberitahunya.

"Ketika penyidik bilang ada potensi LGBT artinya intelijen sudah jadi. Bahwasanya pernyataan penyidik langsung saya pegang. Awalnya saya punya kemungkinan para pelaku adalah LGBT itu semua. Ternyata tidak semua. Ketika penyidik bilang LGBT, hmm mampus deh dunia ini," ujarnya blak-blakan.

Karenanya kata Deolipa ia menanyakan ke kliennya Bharada E apakah ada kemungkinan Yosua atau Brigadir J adalah LGBT atau Gay.

Baca juga: Tersangka, Putri Candrawathi Kukuh Akui Korban Pelecehan Brigadir J, Pakar: Menutupi Peristiwa Lain

Baca juga: Profil dan Instagram Deolipa Yumara, Eks Pengacara Bharada E, Kini Berselisih dengan Angel Lelga

Deolipa Yumara (kanan) mantan pengacara Bharada E, tersangka kasus pembunuhan Brigadir J atau Yosua Hutabarat (Dok Tribunnews)

"Bharada E kan selalu tidur sama Yosua satu kamar, saya tanya apakah mungkin seorang Yosua adalah Gay jawabannya tidak, karena dia kalau sama pacarnya mesra banget," kata Deolipa.

"Kalau Transgender atau Lesbian pasti gak mungkin. Apakah mungkin Biseksual? Jawabannya tidak karena setiap hari Bharada E satu kamar dengan Yosua, dan kemudian ada pacarnya karena yang dicintai adalah wanitanya ini. Berarti Yosua bukan seorang yang biseksual tapi heteroseksual, juga Bharada E ada pacarnya. Persoalannya ada di Kuat. Kuat ini orang dari Brebes, yang ikut Sambo lama, sejak Kapolres," papar Deolipa.

Ia menduga Kuat dan Brigadir J ada satu kejadian yang membuat mereka bertengkar.

"Namanya orang sering jalan kan ada senengnya ada enggak. Mungkin dia senggolan masalah emosional. Masalah apa, tapi bukan persoalan cinta," katanya.

Deolipa menduga persoalan kerja yang dianggap tak beres.

"Atau Kuat ini mungkin menaruh dendam. Kuat ini juga bukan orang yang bisa curang, bukan," ujar Deolipa.

Sebelumnya Deolipa Yumara juga menyebut bahwa Irjen Ferdy Sambo adalah seorang psikopat dan biseksual.

Hal itu dikatakan Deolipa di akun YouTube TV One di acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (17/8/2022) malam.

"James Bond itu kalau sudah kebuka, mau gak mau buka-bukaan 007. Tapi Paling tidak 7 hari dari sekarang mundurlah itu Kapolda, bikin malu negara Indonesia. Kredibilitas polisi, karena gambar-gambar di TikTok yang beliau tampil berpeluk-pelukan bermesraan itu, membuat kepercayaan masyarakat Indonesia kepada Kapolda Metro Jaya menjadi 0 persen. Percaya deh," kata Deolipa. 

Saat ditanya kenapa sekarang membawa-bawa dan menyinggung Kapolda Metro Jaya, Deolipa berkelakar dirinya disuruh oleh Shinto Gendeng.

"Cuman saya ada penawarnya yaitu mending mundur daripada dibikin TR malu. Mundur itu ksatria mumpung sekarang masih 17 Agustus. Pertama Kapolda Metro Jaya bapak Fadil Imran. Dia telah berpelukan dengan psikopat dan biseksual," kata Deolipa.

Diketahui Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menemui Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di ruangannya di Mabes Polri pada Rabu (13/7).

Fadil Imran memberi dukungan kepada Irjen Ferdy Sambo terkait kasus polisi tembak polisi yang terjadi di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Momen mengharukan keduanya saat bertemu terekam dalam video berdurasi 24 detik yang beredar di media sosial.

Terlihat, kedatangan Irjen Fadil Imran disambut langsung Irjen Ferdy Sambo.

Keduanya tampak bersalaman dan langsung berpelukan. Raut wajah Ferdy Sambo terlihat sedih.

Irjen Ferdy Sambo tak kuasa menahan air mata dan menangis di pundak Fadil Imran.

Fadil Imran juga tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Ia kemudian mengelus kepala Irjen Sambo.

Fadil juga tampak mencium kening Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Imbas Pelukan dengan Ferdy Sambo, Irjen Fadil Imran Kini Terseret Kasus Pembunuhan Brigadir J

Baca juga: KETIPU, Dulu Peluk Saat Ferdy Sambo Nangis-nangis, Ini Reaksi Kapolda Fadil Imran Dibohongi, Malu?

Ferdy Sambo menangis di pelukan Fadil Imran di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022). (Repro Video)

Lalu Fadil beberapa kali menepuk-nepuk dan mengelus pundak Ferdy Sambo yang terus menangis.

"Saya memberikan support pada adik saya, Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," ujar Fadil.

Terkait hal inilah Deolipa menyebut bahwa Irjen Fadil Imran harus mundur.

"Kapolda Metro pelukan sama psikopat dan biseksual bikin malu. Saya psikolog, malu lihatnya," ujar Deolipa.

Ketika ditanya apakah Deolipa memiliki bukti dan fakta bahwa Irjen Ferdy Sambo adalah seorang psikopat dan biseksual, Deolipa mengaku berdasarlan analisanya saja.

"Analisa dong, mana bisa kita memliki fakta tentang ilmu biseksual atau LGBT. Semua adalah analisa terhadap perilaku, karakter manusianya. Kan saya psikolog, betul kan," papar Deolipa.

(TribunJambi/Wartakotalive)

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Putri Candrawathi Belum Ditahan Meski Tersangka, Keluarga Brigadir Yosua Serahkan ke Penyidik dan di WartaKotalive.com dengan judul Kebohongan Putri Candrawathi di Magelang Dibongkar, Ferdy Sambo Dihasut Kuat Bunuh Brigadir J