Beda Pengakuan Bharada E & Ferdy Sambo Terkait Siapa Penembak Brigadir J, Ini Hasil Lie Detector

Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernyataan berbeda Ferdy Sambo dan Bharada E terkait kematian Brigadir J

Namun, setelah Bharada E menembak teman sesama ajudannya itu, ada sosok lain yang turut menembak Brigadir J setelahnya.

Hal itu berdasarkan pengakuan Bharada E saat menjalani tes kebohongan yang dilakukan penyidik Bareskrim sebulan lalu.

Di sisi lain, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menduga ada tiga penembak terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Taufan menyatakan itu berdasarkan sejumlah bukti dari otopsi ulang maupun uji balistik.

Ia menegaskan, bukti-bukti itu tidak hanya satu peluru yang mengenai tubuh Brigadir J.

Taufan menyebut, di antara orang ketiga yang memiliki kemungkinan menembak Brigadir J, bisa Brigadir Ricky Rizal alias Brigadir RR, Kuwat Maruf selaku sopir atau istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mengatakan hasil lie detector menunjukan kliennya jujur.

“Salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak J. Klien saya menjawab saya (Bharada E) pertama, dan FS (Ferdy Sambo) yang menembak terakhir,” tutur Ronny pada wartawan, Sabtu (10/9/2022)

Ia mengungkapkan pemeriksaan Bharada E dengan lie detector berlangsung sebulan lalu.

Itu ketika Bharada E mulai memberikan keterangan berbeda dengan skenario Ferdy Sambo soal tembak menembak.

"Lie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga,” ucapnya.

Di sisi lain, Ronny mengatakan kliennya saat ini menyibukkan diri dengan beribadah.

“Sekarang posisinya lebih mendekat kepada Tuhan, banyak berdoa,” sebut Ronny.

Namun demikian, Ronny menjelaskan kliennya memiliki trauma pascakematian Brigadir J.

Hingga kini assesment dan terapi psikologi terus dilakukan berkala.

Halaman
1234