Namun mimpi itu kandas di tengah jalan. Sebelum mimpi itu mereka gapai, Brigadir Yosua tewas di ujung senjata.
Baca juga: Naik Private Jet Kunjungi Keluarga Brigadir J, Brigjen Hendra Kurniawan Kini Jadi Bulan-bulanan
Masa Lalu Brigadir Yosua
Sementara di tempat terpisah, Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak, mengisahkan masa lalu anaknya yang meninggal dunia 8 Juli 2022 lalu itu.
Guru SD tersebut membagikan cerita di acara Refleksi Meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat, digelar Jumat (23/9/2022).
Kegiatan kolaborasi Serli Napitu Production, GMKI Jambi, PMKRI Jambi, Gamki Muarojambi, Pemuda Batak Bersatu, dan Tribun Jambi ini digelar di Warkop Bunga Robusta, Mayang Mangurai, Kota Jambi.
Saat Rosti Simanjuntak bicara, suasana di lokasi acara terlihat haru. Beberapa orang menangis.
"Yosua ini harta yang sangat mahal bagi keluarga kami, terlebih bagi saya ibunya," kata Rosti Simanjuntak, dengan terisak mengisahkannya.
Dia melahirkan, membesarkan, dan mendidik anaknya itu agar menjadi orang yang berakhlak.
Walau sudah menjelang tiga bulan meninggal dunia, dia masih merasa seolah tak percaya Yosua telah pegi untuk selama-lamanya.
"Dia anak penurut dan patuh," ucap Rosti, ibu dari empat orang anak itu.
Itulah yang dia sebut sebagai kelebihan di antara empat orang anaknya.
Sebagai ibu yang melahirkan dan membesarkan Yosua, dia memahami betul karakter anaknya, dan juga kinerjanya.
Dia mengatakan, Yosua adalah anak yang mau dan bisa untuk menghendel semua pekerjaan di rumah.
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, ucapnya, juga bukan tipe orang yang suka mengeluh.
Sejak kecil, seberat apapun pekerjaannya, dia akan selalu menghadapinya, dan bertahan dalam situasi yang sulit.