Masa Lalu Rudolf Tobing Si Pembunuh Wanita Dalam Troli, Hasil Tes Psikologi Ungkap Alami Hal Ini

Editor: galuh palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Rudolf Tobing

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pelaku pembunuhan wanita dalam troli, Rudolf Tobing, sempat melakukan pencarian informasi di internet terkait jasa pembunuh bayaran sebelum menjalankan aksi kejinya.

Fakta itu terkuak setelah polisi melakukan pendalaman dengan menggunakan pendekatan psikologis kepada pelaku.

"Pelaku sempat me-searching di internet, dan itu kami temukan di HP pelaku bahwa ia me-searching jasa pembunuh bayaran beserta tarifnya," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawieny Panjiyoga dikutip dari Kompas Tv.

Pelaku tidak jadi mengunakan jasa pembunuh bayaran lantaran tak sanggup membayar jasanya.

"Kami tanyakan kepada pelaku, kenapa tidak jadi (menggunakan jasa pembunuh bayaran) karena tarifnya terlalu mahal, dan pelaku tidak sanggup," jelas Panjiyoga.

Pelaku bahkan berniat meminta uang kepada seorang perempuan berinisial AYR alias Ica (36).

Baca juga: Tak Sanggup Aku Pilu Surat Terakhir Icha Sebelum Tewas Dibunuh Rudolf, Rindu Almh Ibu: di Sisimu

Rudolf Tobing, terduga pelaku pembunuhan wanita di apartemen lalu mayatnya dibuang di Tol Becakayu, Bekasi. (Instagram @rudolftobing_)

"Pelaku menyampaikan kepada korban 'kamu akan di bagian (memihak) saya atau di bagian (memihak) saudara H?'."

"Mungkin korban mengatakan ada di bagian (memihak) pelaku, lalu pelaku meminta korban untuk membantunya dengan memberikan sejumlah uang yang digunakan untuk membunuh saudara H (menggunakan pembunuh bayaran)," lanjut Panjiyoga.

Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya, perempuan tersebut yang akhirnya dibunuh oleh pelaku.

Hasil Tes Psikologis

AKBP Panjiyoga mengungkapkan jika pihaknya telah melakukan tes psikologis kepada pelaku.

Hasil tes tersebut menjelaskan jika pelaku memiliki trauma masa kecil.

Pelaku kepada polisi, mengakui sering dipukuli orang tuanya.

"Hasil tes menyebutkan pelaku memiliki trauma masa kecil, sehingga memiliki emosi yang meledak-ledak."

"Karena di masa kecil pelaku sering sekali dipukuli orang tuanya," sambung Panjiyoga.

Sosok Rudolf Tobing (Twitter @rudolftobing_)
Halaman
1234