'Komandan Ini Abang Saya' Tangis Reza, Sudah Mohon-mohon Tapi Dilarang Lihat Jasad Brigadir J: Gak!

Editor: octaviamonalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reza, adik Brigadir J menangis ingat dilarang saat ingin lihat jenazah kakaknya untuk terakhir kali

Ada yang berkata seperti itu. Saya lalu berdoa dan langsung keluar," ujar dia.

Reza dan Vera Simanjuntak menangis saat beri kesaksian di persidangan (YouTube Kompas TV)

Beda Pengakuan Bharada E dengan Kamaruddin

Kamaruddin Simanjuntak menyebut ada tiga orang yang menembak Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Ketiganya yaitu Richard Eliezer alias Bharada E, Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi.

Menurut Kamaruddin, Putri Candrawathi diduga menembak dengan senjata buatan Jerman.

Hal itu disampaikan Kamaruddin saat diperiksa sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).

Namun, Bharada E tetap pada pengakuannya bahwa penembak Brigadir J hanya dua orang yaitu dirinya dan Ferdy Sambo.

"Tiga penembak yang disampaikan ada catatan juga dari kami.

Bahwa klien kami menyampaikan yang menembak itu RE dan FS.

Bharada Eliezer menyampaikan dua penembak," kata kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy.

Baca juga: Sampai Mimpiin Yosua Pengacara Kasihan, Bharada E Kian Pilu, Kecam Skenario Sambo: Jangan Dirusak!

Ronny menuturkan, perbedaan jumlah penembak Brigadir J nantinya akan dibuktikan dalam persidangan selanjutnya.

"Ini yang perlu kita sampaikan nantikan agenda pembuktian.

Nanti kan kelihatan di situ senjata siapa pelurunya siapa balistiknya siapa, kemudian dari labfornya bagaimana itu nanti akan disampaikan," ujar dia.

Sidang hari ini beragendakan pemeriksaan terhadap 12 orang saksi.

Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J sudah rampung diperiksa.

Halaman
1234