Kasus Ferdy Sambo

Sempat Pasrah Hadapi Jenderal, Keluarga Brigadir J Akhirnya Tak Menyerah, Sosok Ini Berperan Penting

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orangtua Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat sempat pasrah hadapi jenderal soal kasus kematian anaknya.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Momen keluarga mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat diintimidasi Ferdy Sambo dan anak buahnya diungkap sang bibi, Rohani Simanjuntak.

Dikatakan Rohani Simanjuntak, momen ini terjadi pada 11 Juli 2022 atau 3 hari setelah kematian Yosua.

Saat itu orangtua Brigadir J didatangi para perwira dari Divisi Propam Polri, termasuk Hendra Kurniawan yang masih menjadi Karo Paminal Divpropam Polri.

Rohani Simanjuntak saat itu ngotot untuk menyiarkan langsung melalui media sosial Facebook.

"Awalnya saya live, dari Mabes-mabes itu tunjuk-tunjuk tangan sama saya: Hei jangan live, jangan ambil video segala macam," kata Rohani seperti dikutip dari program Rosi di Kompas TV, Kamis (3/11/2022).

"Bahkan HP kami mau dirampas," ujar Rohani.

Saat itu, kata Rohani, Samuel merasa ingin menyerah karena mendapat intimidasi dari para polisi setelah sang anak meninggal.

Bahkan menurut Rohani, Samuel saat itu sudah tidak ingin lagi berurusan dengan polisi.

Baca juga: Sering Didatangi, Dimimpiin Bharada E Trauma, Dihantui Rasa Bersalah Soal Meninggalnya Brigadir J

Baca juga: Pengacara Bahas Rumah Tangga Ortu Brigadir J, Bibi: Tanyakan ke Sambo & Putri, Berapa Lama Tak Akur

Ibunda Brigadir J menangis di persidangan, ekspresi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi jadi sorotan. Ferdy Sambo sempat menatap tajam Rosti Simanjuntak (Youtube channel metrotvnews)

"Dek, sudahlah dek, gak usahlah diungkit lagi.

Kita harus memikirkan masa depan Reza, karena dia masih bertugas di kepolisian," kata Rohani menirukan ucapan Samuel.

"Lagian yang kita lawan ini juga jenderal," sambung Rohani.

Menurut Rohani, saat itu Samuel memikirkan nasib adik Yosua, Mahareza Rizky Hutabarat, yang juga berdinas sebagai polisi.

Akan tetapi, justru mendengar jawaban Samuel itu semakin menguatakan tekad Rohani buat membongkar kejanggalan di balik kematian sang keponakan semakin kuat.

"Kalau bagi saya, tak peduli, apa yang ada harus saya jual demi mengungkap kasus ini.

Kalaupun Reza tidak kerja, lebih baik dia jadi tukang cangkul dan kerja sawit," kata dia.

Halaman
1234